Biak (ANTARA News) - Teknisi pesawat Merpati, Supiadih, yang tewas bersama 15 penumpang dalam kecelakaan pesawat Merpati di Ampisibil Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, dikenal sebagai sosok yang taat beribadah.

"Selain menjadi teknisi pesawat Merpati, Supiadih juga aktif mengajar mengaji Alquran kepada rekan-rekannya di rumah," kata Ketua Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Biak M. Sholeh Mardiyono S.Hut di Biak, Jumat.

Menurut Sholeh, meski Supiadih telah meninggal karena kecelakaan pesawat hari Minggu lalu, karya pengabdiannya serta perbuatan baiknya tetap dikenang.

Apalagi selama menjadi pengurus sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan anak usia dini, lanjut Sholeh, Supiadih banyak berbuat dan memberikan pikiran bahkan dana untuk kemajuan lembaga pendidikan ini.

"Kami merasa kehilangan almarhum Supiadih, selama bertugas di Biak telah banyak berbuat untuk kemajuan lembaga Yasmin, semoga jasa pengabdiannya menjadi amal jariyah almarhum," katanya.

Dia mengakui, kebiasaan almarhum jika ingin berangkat terbang melakukan tugas selalu mengirim pesan singkat untuk memberitahu kepergiannya.

"Namun saat pergi Minggu lalu almarhum tak memberitahu keberangkatannya, hanya saya mendapat informasi almarhum ikut menjadi korban ketika pesawat Merpati ditemukan jatuh di Ampisibil," katanya.

Wartawan ANTARA Jumat melaporkan, suasana di rumah kediaman almarhum Supiadih di kompleks Merpati Jalan Mohammad Yamin Mandala Biak tampak sepi karena keluarga korban ikut ke Tanggerangi.

Jenazah almarhum Supiadih hari ini telah dibawa ke rumah orang tuanya di Tanggerang, Banten, untuk dimakamkan.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009