Sedangkan indeks saham-saham unggulan, LQ45 melemah 2,546 poin atau 0,55 persen ke posisi 460,734.
"Pergerakan indeks sejak 13 Juli 2009 sudah naik 18 persen, ini cukup agresif sehingga banyak pelaku berhati-hati dan sedikit merealisasi keuntungannya di akhir pekan," kata Analis Riset PT BNI Securities Muhammad Alfatih di Jakarta.
Pada 13 Juli IHSG masih berada di 2.020,139 dan terus menguat hingga level tertinggi 2.360,0939, terus sedikit tertahan karena beberapa target harga beberapa emiten sudah terlampaui, kata Alfatih.
"Para pelaku mulai berhati-hati terhadap beberapa saham dari emiten yang target harganya terlampaui dan ini yang membuat tren indeks naik mulai tertahan," katanya.
Selain itu, lanjutnya, turunnya bursa global dan beberapa bursa kawasan Asia juga mempengaruhi perdagangan saham di BEI Jumat ini.
Beberapa bursa kawasan Asia, seperti bursa Hong Kong dengan indeks utama Hang Seng yang melorot 523,871 poin atau 2,51 persen ke posisi 20.375,369 dan Bursa Singapura dengan indeks Straits Times melemah 52,149 poin atau 2,00 persen ke level 2.549,350.
Menurut Alfatih, kondisi bursa ini karena terpengaruh kekhawatiran data pengangguran AS yang meningkat akibat krisis global yang terjadi.
"Akibat krisis ini banyak negara mengalami pertumbuhan negatif, tetapi Indonesia positif akan menjadi sentimen bagus terhadap BEI untuk kembali melanjutkan penguatan," kata Alfatih.
Potensi penguatan kembali ini terlihat dari belanja saham investor asing yang net buy (beli netto) Rp408,801 miliar, dimana posisi beli mencapai Rp1,395 triliun dan posisi jual Rp986,355 miliar. Data ini menunjukkan bahwa investor domestik saja yang melakukan aksi jual di akhir pekan.
Pada perdagangan Jumat ini saham yang mengalami koreksi sebanyak 125 atau lebih banyak dari yang naik hanya 70 dan 67 tidak berubah harganya.
Beberapa saham yang menekan indeks BEI turun diantaranya Bumi Resources yang melorot Rp25 menjadi Rp2.975, Energi Mega Persada bergerak negatif Rp20 ke posisi Rp430, Adaro Energy terpangkas Rp10 ke harga Rp1.450, Bank Mandiri turun Rp50 ke Rp3.900 dan Antam terkikis Rp100 ke level Rp2.375.
Transaksi yang terjadi sebanyak 115.585 kali dengan jumlah saham yang berpindah tangan mencapai 11,372 miliar lembar dan nilai Rp5,808 triliun. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009