Makassar punya banyak pulau dan hampir semuanya berpenghuni
Makassar (ANTARA) - Dua kapal perang Indonesia yakni Kapal Angkatan Laut (KAL) Samalona II-6.02 dan KAL Silih Pari II.6-60 dimanfaatkan untuk mengangkut para tenaga medis sekaligus perlengkapan alat pelindung diri (APD) yang akan digunakan dalam memeriksa kondisi kesehatan warga di Pulau Kodingareng Keke, Makassar.
Komandan Satuan Patroli (Dansatrol) Lantamal VI Makassar Kolonel Laut (P) Victor Pardamean Y Siagian di Makassar, Selasa, mengatakan, Lantamal VI pada khususnya ikut ambil bagian dalam penanganan COVID-19 yakni dengan menjadi jembatan bagi para tenaga medis dan warga kepulauan.
"Makassar punya banyak pulau dan hampir semuanya berpenghuni. Saat pemerintah menggencarkan rapid test massal, kita pun ikut mendukung untuk mendeteksi warga yang terpapar," ujarnya.
Ia mengatakan, Pulau Kodingareng Keke, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang merupakan salah satu pulau terjauh Makassar yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Takalar.
Baca juga: RS Lantamal VI Makassar siapkan ruangan khusus suspect Corona
Baca juga: Karumkit Lantamal VI sosialisasi pencegahan virus corona
Kolonel Victor menyatakan gencarnya Pemerintah Kota Makassar dalam melacak warga yang terpapar virus Corona baru atau COVID-19 ini harus didukung penuh oleh semua pihak, tanpa terkecuali masyarakat yang menjadi sasarannya.
Namun demikian, sebagian wilayah Makassar yang merupakan kepulauan membutuhkan banyak dukungan seperti transportasi laut untuk bisa memaksimalkan rapid test massal tersebut.
"Kami di Lantamal VI akan selalu mendukung pemerintah, apalagi jika itu untuk kebaikan bersama seperti melacak warga yang terpapar COVID-19," kayanya.
Selain melakukan rapid test massal kepada warga Pulau Kodingareng Keke, para tenaga medis yang dibantu personel Lantamal VI juga melakukan disinfektasi ke rumah-rumah warga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya penularan virus COVID-19 yang menempel di tempat-tempat tertentu.
Baca juga: KRI Kakap disemprot disinfektan saat tiba di Dermaga Lantamal VI
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020