Semarang (ANTARA News) - Bisnis properti di Jawa Tengah memasuki bulan Agustus mulai bergairah dengan ditunjang perekonomian Indonesia yang menunjukkan banyak kemajuan, sehingga berpengaruh pada penjualan rumah.
Wakil Ketua Real Estat Indonesia (REI) Jawa Tengah Djoko Santoso, di Semarang, Kamis, mengatakan pasar properti di Semarang sempat mengalami penurunan sekitar Mei, Juni, dan Juli 2009.
"Agustus sampai September, ya sebelum Lebaran diharapkan ada kenaikan transaksi yang signifikan," katanya.
Menurut Djoko, kenaikan transaksi ditunjang dengan BI Rate (tingkat suku bunga Bank Indonesia, red.) yang turun dan sudah terlihat dari sejumlah bank yang sudah menurunkan suku bunganya.
Djoko mengatakan kondisi pasar properti sempat mengalami penurunan disebabkan krisis keuangan dan memasuki masa masuk sekolah.
Data penjualan properti yang dimiliki REI Jateng untuk tahun 2008 menunjukkan pada Februari 2008 properti yang terjual sebanyak 43 unit, periode April-Mei 2008 sebanyak 201 unit, dan Agustus 2008 sebanyak 144 unit. Sedangkan untuk tahun 2009 pada Februari properti yang terjual sebanyak 170 unit dan periode April-Mei 2009 sebanyak 83 unit.
Pada kesempatan sama, Dibya K Hidayat General Manager PT Kini Jaya Indah salah satu pengembang mengatakan dalam pameran Ekspo REI Jateng 2009 yang berlangsung di Mal Ciputra diharapkan penjualan dapat meningkat 25 sampai 30 persen dari penjualan tahun sebelumnya.
"Apalagi ada pengembang yang bekerja sama dengan Bank Mandiri dengan fasilitas bunga 7,9 persen," katanya.
Harapan peningkatan penjualan tersebut ditunjang dengan adanya perbaikan ekonomi makro Indonesia saat ini.
"Perekonomian Indonesia banyak kemajuan dan lancarnya pelaksanaan Pemilu Presiden 2009 diharapkan mendorong orang untuk memiliki rumah," katanya.
Peserta pameran kali ini terdiri dari 28 peserta, 25 peserta dari pengembang dan tiga sisanya penunjang seperti bank dan bahan bangunan.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009