Washigton (ANTARA News/AFP) - AS merencanakan untuk melipatduakan jumlah senjata dan amunisi yang negara itu berikan pada pemerintah sementara Somalia, menandakan keterlibatan lebih dalam AS dalam konflik di negara tersebut, seorang pejabat Kemlu AS mengatakan, Kamis.
Pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan rencana tersebut adalah akan melipatduakan pasokan senjata dari 40 menjadi 80 ton. "Itulah gagasannya," kata pejabat tersebut.
Pejabat tersebut juga mengatakan Somalia juga telah menerima pelatihan militer di Djibouti, tempat milier AS memiliki sebuah pangkalan yang mencakup Tanduk Afrika itu.
"Kami tentu saja akan mencari cara agar kami dapat membantu mendukung pemerintah tersebut untuk pada akhirnya membantu membawa stabilitas ke wilayah itu, yang merupakan tujuan kebijakan luar negeri AS," jurubicara departemen luar negeri AS Robert Wood mengatakan.
Sebelumnya di Nairobi, Menlu Hillary Clinton menjanjikan "dukungan sangat kuat" pada pemerintah federal sementara Somalia dalam satu pertemuan dengan presidennya, Sharif Sheikh Ahmed.
Hillary juga memperingatkan Eritrea untuk berhenti mendukung Al-Shabaab, kelompok Islam garis keras yang diilhami-Al Qaida yang memerangi pemerintah sementara Somalia untuk menguasai negara Afrika timur miskin itu.
Secara terpisah, kepala penasehat anti-terorisme Presiden Barack Obama menyampaikan keprihatinan mengenai "alat penagkap" kelompok itu di luar kawasan tersebut, termasuk AS, yang menyebutkan bahwa beberapa orang Somalia dengan kewarganegaraan AS telah pulang untuk berperang.
"Ini adalah sesuatu yang kami sangat khawatirkan," kata John Brennan, seorang bekas pejabat karir CIA.
Wood menuduh Eritrea memberikan senjata dan bantuan lainnya pada kelompok itu.
"Telah lama lewat waktunya bagi Eritrea untuk menghentikan bantuanya pada Al-Shabaab dan untuk mulai menjadi lebih produktif ketimbang tetangga yang membuat tidak stabil," Hillary mengatakan pada konferensi pers bersama dengan Sharif di Nairobi.
Para pejabat AS telah memperingatkan kemungkinan sanksi dan beberapa anggota parlemen AS mendesak Washington untuk menempatkan Eritrea dalam daftar hitam negara sponsor terorisme.
Hillary menyampaikan kekhawairan bahwa Shabaab akan mengubah Somalia menjadi surga ekstrimis yang sama dengan daerah perbatasan antara Afghanistan dan Pakistan -- yang telah menjadi prioritas utama bagi pemerintah Obama.
Hillary mengatakan pada Sharif, AS siap untuk memenuhi permintaannya akan bantuan yang tak ditentukan.
Sejak akhir Juni AS telah mengapalkan kepada pemerintah Somalia pasokan penting senjata dan amunisi untuk mempertahankan negara itu dari perlawanan Al-Shabaab yang didukug oleh Eritrea.
Pengiriman awal 40 ton senjata dan amunisi telah ditujukan ke Somalia pada akhir Juni.
"Karema apa yang terjadi di Somalia kami akan memberi pemerintah federal sementara itu senjata, amunisi untuk membantu upaya pemerintah untuk memberikan keamanan," kata Wood tanpa mengkonfirmasi rencana untuk melipatduakan jumlahnya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009