Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wikan Sakarinto mengatakan peminat pendidikan vokasi meningkat dua kali lipat.
"Jumlah peminatnya meningkat dua kali lipat, kualitas politeknik juga semakin baik dari hari ke hari," ujar Wikan dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa.
Peningkatan jumlah peminat tersebut dikarenakan masyarakat sudah menyadari keunggulan pendidikan vokasi.
Jika dibandingkan negara lain seperti Jerman atau Australia, lanjut dia, lebih banyak mahasiswa pendidikan vokasi dibandingkan akademik.
Baca juga: Sekolah Vokasi UNS tawarkan solusi kepada pelaku UMKM
Baca juga: Kemenperin: Program penerimaan vokasi industri tembus 20.000 pendaftar
"Kalau lebih cocok pada praktik langsung, maka lebih baik masuk politeknik karena 60 persen adalah praktik. Baru 40 persen lagi teori," kata dia.
Wikan juga meminta agar politeknik melakukan inovasi agar program studi yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Sejumlah perjanjian dengan pihak industri, lanjut dia, jangan hanya sekedar di atas kertas.
"Melainkan harus diterapkan langsung. Lembaga pendidikan vokasi harus "menikah" dengan dunia industri," ujar dia.
Plt Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Kemendikbud, Agus Indarjo, mengatakan jumlah mahasiswa pendidikan vokasi di Tanah Air masih sedikit jika dibandingkan perguruan tinggi akademik.
"Namun, dalam beberapa tahun terakhir, saya melihat terjadi peningkatan yang luar biasa yang mana siswa memilih politeknik dibandingkan perguruan tinggi akademik," kata Agus.
Agus menambahkan Kemendikbud terus mendorong agar kualitas politeknik dan jumlah mahasiswa politeknik semakin meningkat.*
Baca juga: SV UNS di Madiun siap terima mahasiswa
Baca juga: Dirjen Vokasi : SMK harus "nikah" dengan industri
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020