Parepare, Sulsel (ANTARA News ) - Aparat kepolisian dari Resort Kota (Polresta) Parepare, Sulawesi selatan, melakukan pemasangan baliho yang bergambar model wajah Noordin M Top dan Ibrahim di depan Pelabuhan Nusantara Parepare, Kamis.
Selain memasang baliho berukuran 4x6 meter, polisi juga tampak memasang ratusan lembar stiker yang juga bergambar wajah Noordin M Top di sejumlah mobil angkutan umum, rumah kost, dan di kapal yang berlabuh di Pelabuhan Nusantara Parepare serta tempat umum lainnya.
Kapolresta Parepare, AKBP Chevy A Sopari, yang memimpin pemasangan baliho dan penyebaran stiker yang bergambar wajah Noordin M Top tersebut mengatakan, pemasangan baliho dan stiker Noordin M Top ini bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai orang yang selama ini dicari oleh polisi.
Dikatakan juga, kegiatan itu bertujuan untuk mempersempit ruang gerak para pelaku teroris yang saat ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). ***1***
"Karena tidak semua masyarakat melihat koran dan televisi, sehingga dengan sosialisasi seperti itu, kami berharap mereka bisa mengetahui wajah DPO itu dan membantu menginformasikan ke polisi, jika mengetahui keberadaan DPO itu," kata dia.
Selain memasang baliho dan stiker yang bergambar wajah milik Noordin M Top, polisi juga menyampaikan tentang apa yang harus dilakukan oleh warga apabila melihat seseorang yang mencurigakan serta mirip dengan wajah Noordin M Top.
Sementara pada Rabu (5/8) pukul 23.00 Wita, puluhan anggota Polresta Parepare tampak melakukan razia di sejumlah rumah kost.
Dalam razia tersebut, polisi tampak memeriksa setiap penghuni rumah kost yang ada di Jalan Lapansiung, Lahalede, Industri Kecil, Kusuma Timur, dan Penginapan Metro Lapadde.
Para aparat kepolisian tersebut memeriksa identitas tiap penghuni rumah kost tersebut. Selain memeriksa identitas para penghuni kost, polisi juga menempelkan sejumlah stiker yang bergambar wajah Noordin M Top dan Ibrahim.
Selain gencar melakukan Razia, hingga kini Polresta Parepare masih memperketat pengamanan di sejumlah tempat vital terutama di Pelabuhan Nusantara dan Cappa ujung, Parepare, karena kedua pelabuhan tersebut dianggap merupakan perlintasan manusia dari Malaysia melalui Nunukan.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009