Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis sore melemah 25 poin dari posisi sebelumnya menjadi Rp9.895/9.905 per dolar AS.

Pelaku pasar ramai melepas rupiah dalam dua hari ini karena pihak korporat membutuhkan dolar untuk membayar utang yang sudah jatuh tempo, kata Kepala Divisi PT Bank OCBC-NISP Suriyanto Chang di Jakarta, Kamis.

Suriyanto mengatakan, investor asing sendiri saat ini sedang berkonsolidasi setelah menjual dolar AS dalam jumlah banyak, sekaligus menunggu situasi pasar lebih lanjut.

Dia yakin rupiah sampai akhir tahun ini akan bisa mencapai Rp9.500 sampai Rp9.600 per dolar AS.

"Mereka (pelaku asing) optimistis ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih besar dibanding tahun ini akibat mulai membaiknya pertumbuhan ekonomi global," ujarnya.

Indonesia adalah pasar potensial yang diperkirakan tetap memberikan keuntungan lebih baik ketimbang pasar Asia lainnya, lanjut Suriyanto.

Oleh karena itu, mereka masih berminat bermain di pasar domestik, meski mereka agak khawatir dengan asumsi pemerintah mengenai nilai tukar rupiah pada Rp10.000 per dolar, katanya.

Menurut dia, nilai tukar rupiah sebesar Rp10.000 itu baru merupakan patokan saja dan bisa direvisi kembali apabila memang tidak sesuai dengan kondisi pasar lebih lanjut.

"Kami optimistis rupiah akan tetap berada dibawah angka Rp10.000 per dolar, apabila faktor positif terus bergulir kepada domestik," ucapnya. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009