Jayapura (ANTARA News) - Jenasah korban pesawat Twin Otter milik maskapai Merpati Nusantara Airlines yang jatuh di Abmisibil, Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, berhasil dievakusi dan telah tiba di bandar udara Sentani, Kabupaten Jayapura.
Dari pantauan ANTARA di Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis, jenasah ke-15 korban yang terdiri dari tiga awak dan 12 penumpang, diterbangkan dengan pesawat Dash-7 Pelita Air dari Oksibil setelah dievakuasi Kamis pagi tadi.
Keluarga korban yang berada di Sentani sejak Senin menunggu kepastian nasib awak dan penumpang tampak sangat terpukul saat jenasah diturunkan dari pesawat.
Selanjutnya, jenasah akan dibawa ke RS Bhayangkara, Jayapura untuk diotopsi dengan unit-unit ambulans yang telah disiagakan sejak Rabu (5/8).
Koordinator Tim Penyelamatan Kolonel (Pnb) Suwandi Mihardja memaparkan, jumlah korban adalah 15 orang, bukan 16 orang seperti laporan Merpati.
"Ini terjadi karena ada nama ganda dalam manifes Merpati," jelasnya.
Pesawat Twin Otter Merpati yang hilang dalam penerbangan dari Bandara Sentani, Jayapura menuju Oksibil, Pegunungan Bintang pada Minggu (2/8) diketahui jatuh di wilayah Abmisibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Lokasi jatuhnya pesawat tersebut berada di selatan Abmisibil atau 20 mil laut dari Oksibil.
Badan pesawat yang jatuh itu pertama kali dilihat oleh Capten Erick Douglas yang menerbangkan pesawat berbadan kecil Cessna OK-RCY AMA milik Associated Mission Aviation (AMA) pada Selasa (4/8) pagi Pkl.06.25 WIT.
Pesawat Merpati itu diawaki Pilot Qadrianova, Co-pilot Pramudya dan teknisi Supriadi, dan ditumpangi 12 penumpang yang dua diantaranya balita. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009