Yogyakarta (ANTARA News) - Mengonsumsi tablet tamiflu secara berlebihan akan menimbulkan halusinasi sehingga pemberian obat pencegah flu burung maupun flu babi ini harus dikontrol dengan benar, demikian Ketua Tim Satuan Tugas Penanggulangan flu burung dan flu babi Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito Yogyakarta dr Sumardi, Kamis.

"Tetapi jika obat ini diberikan sesuai dosis dan dikontrol dengan tepat maka tidak akan dampak yang buruk seperti halusinasi," katanya.

Menurut dia, efek samping tamiflu sejauh ini adalah rasa mual, diare, perut seperti orang mengalami sakit magh.

"Efek samping atau dampak penggunaan tamiflu yang menimbulkan halusinasi baru terjadi pada negara yang menjual bebas tamiflu sehingga konsumsi tamiflu tidak terkontrol," katanya.

Ia mencontohkan, di negara seperti AS, tamiflu dijual bebas seperti obat flu yang dijual ditoko-toko di Indonesia sehingga konsumsi tamiflu melebihi dosis kerap terjadi.

"Tamiflu sendiri sangat berbeda dengan obat flu biasa. Tamiflu hanya diberikan kepada seseorang yang suspect flu babi maupun flu burung dan diberikan oleh dokter dengan dosis tertentu," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dr Bondan Agus Suryanto mengatakan, pemerintah Amerika Serikat melalui badan Food and Drug Administration (FDA) masih mengevaluasi dampak negatif dari Tamiflu.

"Kami menunggu hasil evaluasi tersebut," katanya. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009