Singapura,(ANTARA News) - Minyak turun secara moderat pada perdagangan Asia Kamis, setelah mengalami kenaikan pada "overnight" yang diakibatkan oleh melemahnya dolar AS, kata analis.

Kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman September turun 32 sen menjadi 71,65 dolar AS per barel, demikian dikutip dari AFP.

Minyak mentah "Brent North Sea" untuk pengiriman September turun 37 sen menjadi 75,14 dolar AS per barel.

Kedua kontrak ditutup lebih kuat pada Rabu ketika investor kembali ke komoditas termasuk minyak, yang diakibatkan oleh melemahnya mata uang AS yang membuat perdagangan berjangka minyak mentah sebagai opsi investasi yang menarik.

Perdagangan berjangka dihargai dalam mata uang AS dan menjadi lebih murah ketika dolar AS jatuh.

Euro melonjak dari 1,40 dolar AS pada Jumat lalu menjadi di atas 1,44 dolar AS, yang meningkat hingga level tertingginya sejak Desember pada 1,4445 dolar AS karena adanya harapan baru terhadap pemulihan ekonomi global.

Data yang disiarkan Rabu oleh Departemen Energi AS (DoE) mencatat gambaran bervariasi mengenai permintaan minyak di AS, pengguna energi terbesar di dunia.

Laporan DoE yang termonitor secara luas mengatakan cadangan minyak mentah AS melonjak 1,7 juta barel pada pekan yang berakhir pada 31 Juli, tiga kali lebih besar dari proyeksi rata-rata analis.

Inventaris hasil penyulingan, termasuk di dalamnya solar dan bahan bakar pemanas, turun 1,1 juta barel, padahal sebelumnya diperkirakan naik 900.000 barel.

Cadangan bensin jatuh 200.000 barel, jauh lebih sedikit dibanding penurunan yang diantisipasi sebesar 1,3 juta barel.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009