Gaza City (ANTARA News) - Dua orang meninggal pada Kamis dalam serangan udara Israel pada Tahun Baru di Jalur Gaza, menambah jumlah korban tewas menjadi 397 sejak operasi militer Israel dimulai pada Sabtu, kata Moawiya Hassanein, kepala layanan darurat di kawasan itu. Seorang wanita tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah yang diduduki anggota Hamas di Rafah, dekat tapal batas dengan Mesir, kata Hassanein kepada AFP. Dokter itu mengatakan anggota-anggota Hamas yang menjadi sasaran tak berada di tempat tapi para korban dilaporkan tetangga mereka. Lebih 2.000 orang cidera, kata Menteri Kesehatan de facto Hamas, Basam Naim. Ia memperingatkan lebih 300 di antara mereka berada dalam keadaan serius dan jumlah korban tewas bisa naik dengan cepat. Sementara itu, Israel menolak seruan-seruan internasional pada Rabu untuk menghentikan kekerasan di Jalur Gaza. Menteri-menterinya yang menangani keamanan menolak usul Prancis bagi gencatan senjata 48 jam guna mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki kawasan itu. Israel masih terus melancarkan serangan-serangan udara pada hari kelima. Sedikitnya 25 sasaran Hamas, termasuk sebuah masjid dihujani gempuran oleh Angkatan Udara Israel pada Rabu malam. Israel menyatakan masjid itu "digunakan Hamas untuk menimbun roket". Kelompok gerakan itu juga melancarkan serangan terhadap Israel dengan menghujani kota-kota di bagian selatan Israel dengan 70 roket. Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Ismail Haniya, berbicara untuk pertama kali dari tempat persembunyiannya dalam pidato yang direkam. Ia menyatakan Hamas dan rakyat Jalur Gaza "akan menang" dan berusaha menaikkan moral dengan mengutip ayat-ayat Al-Qur'an. Israel belum melancarkan ofensif darat di Gaza kendati spekulasi tersiar bahwa serangan itu sudah dekat. Sejak Sabtu, Israel melancarkan sedikitnya 450 serangan udara atas lebih 600 sasaran di Gaza sebaliknya kelompok Hamas melancarkan sedikitnya 334 roket ke wilayah Israel. Empat Yahudi tewas Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengancam akan menangguhkan pembicaraan perdamaian dengan Israel. Dalam pidato televisi yang telah direkam untuk menandai ulang tahun ke-44 berdirinya gerakan Fatah, Abbas mengutuk ofensif Israel "keji" dan "kejahatan biadab". "Kami takkan sungkan untuk menangguhkan (perundingan) jika mereka menjadi konflik dengan kepentingan kami, merusak hak-hak kami yang tak dapat dicabut atau menjadi dalih untuk melakukan agresi." "Anda tak sendirian," kata Abbas kepada warga Gaza. Abbas berselisih dengan Hamas, yang menguasai Jalur Gaza 18 bulan lalu dengan menggulingkan pasukan keamanan Fatah -- yang dipimpinnya. Pertemuan Liga Arab Liga Arab, yang bertemu dalam sidang darurat di Kairo, mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan segera guna menghentikan serangan Israel atas Gaza. Sekretaris Jenderal Liga Arab Amr Mussa mengeluarkan kata-kata yang merujuk kepada jumlah korban yang terus bertambah. "Angka berapa yang Dewan keamanan tunggu sebelum badan itu mau mengambil tindakan untuk mengakhiri serangan-serangan ini?" Amr Mussa mempertanyakan. Sementara itu pemimpin tertinggi Hamas di Damaskus, Khaled Meshaal, seperti dikutip Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan gerakannya bersedia menerima gencatan senjata jika Israel mencabut sama sekali embargo ekonomi. Kemeneterian itu mengatakan bahwa dalam suatu wawancara telefon dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov, Meshaal "menyuarakan kesiapan untuk menghentikan konfrontasi bersenjata tapi dengan syarat blokade atas Jalur Gaza dicabut". Namun, Israel sepertinya tak menerima itu dan berisiko masuknya roket-roket dan bahan-bahan mentah baru, setelah serangan-serangan negara Zionis itu menghancurkan jalur pemasokan senjata Hamas dan membom terowongan-terowongan, gudang-gudang dan tempat-tempat perakitan roket. Presiden Amerika Serikat George W. Bush, yang menelefon Perdana Menteri Israel Ehud Olmert untuk menanyakan tentang pertempuran itu, berpendapat langkah pertama menuju gencatan senjata mesti berupa penghentian serangan roket Hamas, kata Gordon Johndroe, jurubicara Gedung Putih di Crawford, Texas. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009