London (ANTARA News/AFP) - Euro jatuh terhadap dolar AS pada Rabu waktu setempat, karena aksi ambil untung setelah data terbaru menunjukkan kehilangan pekerjaan lebih besar daripada yang diperkirakan dalam sektor swasta AS dan kontraksi mengejutkan di sektor jasa AS.

Dalam perdagangan akhir sore di London pada Rabu, euro jatuh ke menjadi 1,4400 dolar dari 1,4410 dolar di New York pada akhir Selasa.

Terhadap mata uang Jepang, euro juga jatuh menjadi 136,43 yen dari 137,24 yen dan dolar jatuh menjadi 94,90 yen dari 95,24 yen sebelumnya.

Dolar yang dianggap sebagai sebuah "safe haven" (tempat berlindung yang aman) di pasar mata uang dan cenderung lebih baik selama masa ketidakpastian ekonomi, sementara mata uang lebih berisiko euro secara umum telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir di tengah optimisme ekonomi yang lebih besar.

Tetapi pandangan lebih negatif pada Rabu, setelah perusahaan payrolls AS ADP mengatakan swasta memangkas 371.000 pekerjaan pada bulan Juli - sebuah angka yang turun tajam daripada bulan Juni, tetapi lebih besar dari yang diperkirakan di tengah resesi berat dan panjang.

Ada kekecewaan lebih lanjut, setelah indeks untuk sektor non-manufaktur Amerika oleh Institute of Supply Management (ISM) turun menjadi 46,4 persen pada Juli dari 47,0 persen pada Juni, merupakan penurunan bulanan yang ke-10 berturut-turut.

"Setelah naik kuat selama beberapa hari lalu, sekarang tampaknya mulai berjinjit turun," kata David Fineberg dari CMC Markets yang berbasis di London.

"Pertanyaan besar, akan seberapa jauh pasar jatuh jika kami terus merosot, "katanya.
Daragh Maher dari bank investasi Calyon Perancis berkata: "Data ini memiliki kemampuan untuk memacu penurunan, tapi kami menduga akan sulit untuk memperpanjang sesuatu dalam cara yang berkelanjutan.

"Namun, pasar akan cenderung lebih suka menunda dan konsolidasi sebelum memulai upaya yang diperbaharui untuk mendorong ke tingkat baru."

Investor juga menunggu pertemuan dari Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris (BOE) pada hari Kamis yang diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunganya pada rekor terendah, karena para pembuat kebijakan menunggu pengaruh kebijakan yang telah diambil.

"Dengan keputusan suku bungan dari kedua BOE dan ECB ... dan jumlah pekerjaan di AS pada hari Jumat terdapat banyak potensi untuk volatilitas," kata analis CMC Markets, James Hughes.

"Data lebih baik dari perkiraan dari rilis utama ini niscaya akan meningkatkan rasa lapar baru terhadap risiko dan mengakibatkan lebih banyak tekanan pada greenback, tetapi pedagang tetap mewaspadai setiaps kejutan."

Amerika Serikat akan merilis data resmi pekerjaan untuk Juli pada Jumat.

Euro membubung di atas 1,44 dolar pada hari Senin, tertinggi dalam delapan bulan, karena serangkaian data ekonomi positif di seluruh dunia telah mendorong untuk mengambil lebih banyak risiko.

"Konsolidasi mungkin dalam mata uang dunia saat ini," kata analis dari Brown Brothers, Harriman dalam sebuah catatan kepada kliennya. "Ini adalah sebuah sesi baik untuk mengambil keuntungan," tambah mereka.

Euro yang telah diuntungkan dari peningkatan nafsu pasar terhadap risiko (risk appeteti), kembali memberikan beberapa keuntungan yang kuat.

"Ada yang merasa bahwa euro kemungkinan berlebihan," kata Yoshihisa Kanzaki, seorang pedagang di Shinkin Bank. "Itu tidak mengejutkan bahwa investor mengambil keuntungan."

Di London pada hari Rabu, euro dipindahtangankan pada 1,4400 dolar terhadap 1,4410 dolar pada akhir Selasa, pada 136,43 yen (137,24), 0,8480 pound (0,8503) dan 1,5294 franc Swiss (1,5271).

Dolar berada pada 94,90 yen (95,24) dan 1,0639 franc Swiss (1,0594). Pound berada di 1,6950 dolar (1,6945).

Di London Bullion Market, harga emas tidak berubah di 960,50 dolar per ons.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009