Jakarta (ANTARA News) - Pengamat ekonomi Dr Muslimin Anwar berpendapat, cadangan devisa Indonesia bisa bergerak naik dari posisi 59 Miliar dolar Serikat pada akhir tahun ini (saat ini tercatat sekitar 57 Miliar dolar AS) menjadi sekitar 65-70 Miliar dolar AS.

Hanya saja, pemerintah perlu melakukan reformasi struktural yang semakin agresif, yang juga meliputi reformasi dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA), pengembangan infrastruktur, dan ketenagakerjaan, kata Muslimin Anwar yang juga Staf pengajar Fakultas Ekonomi dan Universitas Indonesia itu, di Jakarta, Rabu.

Apabila hal-hal tersebut dapat dilakukan secara cepat dan tepat maka dipastikan akan menarik lebih banyak lagi investasi dari luar negeri, katanya.

Selain itu, infrastruktur yang berkembang dan semakin baik akan membuat efisiensi dan kelancaran dalam distribusi barang dan jasa, katanya.

Selain itu, perlunya ditingkatkan kapasitas kelembagaan yang mencakup perbaikan pelayanan dalam hal perizinan, menjaga stabilitas keamanan dan penciptaan iklim kepastian untuk berusaha.

Hal lain menurut dia adalah perlu dilakukan pengembangan dalam meningkatkan dan menjaga kualitas SDM yang meliputi peningkatan keterampilan, pengembangan pendidikan dan peningkatan kesehatan.

Berbagai undang-undang terkait sumber daya alam yang pro pada rakyat dan negara juga perlu segera disahkan.

"Artinya UU terkait berbagai SDA yang dimiliki negeri ini harus benar-benar menguntungkan bagi negara dan bermanfaat dalam meningkatkan volume pundi-pundi negara," katanya.

Dalam kaiatan dengan kabinet, dia mengatakan perlu dipilih menteri-menteri ekonomi dan menteri-menteri yang mengurusi SDA yang sangat mumpuni, professional, dan berjiwa nasionalis sehingga SDA benar-benar menguntungkan negara.

Orang-orang muda yang masih bersih dan belum terkontaminasi serta memiliki motivasi tinggi untuk memajukan perekonomian bangsa perlu dilibatkan dalam tim ekonomi pemerintahan mendatang, katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009