Jakarta (ANTARA News) - Penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) yang diderita Markis Kido, membuat juara bertahan ganda putra, Markis Kido/Hendra Setiawan, tidak dapat mempertahankan gelar mereka pada Kejuaraan Dunia 2009.
"Tekanan darahnya tinggi ... menurut saya lebih baik jangan pergi dulu," ujar pelatih ganda putra Sigit Pamungkas saat ditemui di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Rabu.
Kekhawatiran muncul setelah Kido sempat pingsan saat mengikuti latihan fisik rutin, lari di Mabes TNI Cilangkap dua pekan lalu. Sejak 29 Juni, para pemain Pelatnas harus mengikuti latihan lari selama satu jam, setiap Senin dan Kamis.
"Lebih baik (kondisinya) diperiksa dulu secara total, karena yang menjadi kekhawatiran adalah ketika dia bertanding tensinya tinggi, siapa yang mau menanggung risikonya," kata Sigit.
Meskipun demikian, kata Sigit, dalam sepekan terakhir kondisi Kido tidak ada masalah. Tekanan darahnya --yang diperiksa setiap sebelum dan sesudah latihan-- normal, serta cedera lututnya sudah tidak mengganggu.
"Dia mampu berlatih-tanding melawan tujuh pasangan selama lebih dari dua jam tanpa keluhan, kakinya pun tidak apa-apa," jelas Sigit.
Batalnya pasangan tersebut tampil di Kejuaraan Dunia disampaikan Manajer Komunikasi dan Media Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) Selvaamresh Supramaniam, Selasa (4/8), yang menyebutkan panitia telah menerima surat dari PB PBSI mengenai tidak akan berpartisipasinya pasangan juara Olimpiade itu.
Absennya pasangan putra peringkat satu dunia itu, kata Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB PBSI Lius Pongoh, membuat peluang terbesar tim Pelatnas tinggal pada ganda campuran juara 2005 dan 2007, Nova Widianto/Liliyana Natsir, karena pemain-pemain lainnya belum membuktikan prestasi mereka.
"Itu pun sekarang semakin sulit karena Nova sudah tidak muda lagi, kemampuannya sudah semakin berkurang," tambah Lius.
Setelah lama berada di puncak ranking dunia, peringkat Nova/Liliyana turun ke posisi kedua pertengahan Juni lalu, menyusul kekalahan di berbagai turnamen. Pada Kejuaraan Dunia yang akan berlangsung di Hyderabad, India, 10-16 Agustus, mereka juga menjadi unggulan kedua.
Adapun Sony Dwi Kuncoro yang hampir tidak dikirim karena dinilai kurang persiapan, diharapkan mampu memperbaiki hasil 2007 saat ia berakhir sebagai runner-up, namun untuk itu ia mungkin harus berhadapan dengan peringkat satu dunia asal Malaysia Lee Chong Wei di perempatfinal.
Selain mereka, pemain Indonesia yang akan berlaga di Hyderabad adalah Simon Santoso, Maria Kristin, Adriyanti Firdasari, pasangan Bona Septano/Mohammad Ahsan, Rian Sukmawan/Yonatan Suryatama, Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari, Greysia Polii/Nitya Krishinda dan Devin Lahardi/Lita Nurlita serta Taufik Hidayat.
Tim Pelatnas akan bertolak menuju India pada Jumat (7/8). Kejuaraan Dunia terakhir digelar pada 2007 (2008 tidak degelar karena bersamaan dengan Olimpiade), saat itu Indonesia meraih dua gelar melalui ganda putra dan campuran.(*)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009