Hasil terakhir, ada 14 orang reaktifJakarta (ANTARA) - Sebanyak 14 orang warga Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, mendapatkan hasil tes cepat COVID-19 reaktif, saat dilakukan tes massal di daerah itu.
"Hasil terakhir, ada 14 orang reaktif," kata Kepala Puskesmas Tanah Abang Ulfa Sari, saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Puskemas Tanah Abang adalah penyelenggara pengetesan massal tes cepat COVID-19 bagi warga Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Hal itu juga dibenarkan oleh Lurah Kebon Melati Winetrin.
"Sembilan orang harus pulang, mereka akan membawa keluarganya untuk ikut diperiksa. Lima orang sudah tinggal di bilik isolasi mandiri," kata Winetrin.
Sembilan orang itu belum melakukan tes swab, tetapi diminta pulang karena keterbatasan waktu dalam pemeriksaan massal Senin ini, khusus untuk Kelurahan Kebon Melati.
Baca juga: 143 orang di Kelurahan Kebon Melati jalani "rapid test"
Meski demikian itu, lanjutnya, lima orang dengan hasil reaktif dan tinggal di bilik isolasi mandiri di Balai Latihan Kesenian Jakarta Pusat. Kelima orang itu sudah menjalani tes swab sehingga tinggal menunggu hasil.
"Mereka ini juga sudah diambil swabnya, hasilnya keluar tiga hari kemudian. Kalau hasilnya negatif, mereka boleh pulang dari sini. Tapi, kalau nanti positif, mereka akan dirujuk Wisma Atlet," kata Winetrin.
Sesuai situs corona.jakarta.go.id, Kebon Melati merupakan salah satu Kelurahan di DKI Jakarta yang masuk dalam 10 besar kelurahan dengan tingkat kasus COVID-19 tinggi.
Kebon Melati menempati urutan ketujuh di DKI Jakarta dengan 54 kasus dan menempati urutan ketiga di Jakarta Pusat, setelah Petamburan dan Kebon Kacang.
Akibat peningkatan kasus COVID-19 itu, sebanyak 143 warga Kebon Melati menjalani tes cepat massal yang diharapkan dapat membantu tim medis mengetahui kondisi terkini kesehatan dari para warga terkait COVID-19.
Baca juga: Lima warga Kebon Melati jadi penghuni pertama bilik isolasi mandiri
Baca juga: Tiga 3 RW Kelurahan Kebon Melati jadi zona merah COVID-19
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020