Singapura,(ANTARA News) - Harga minyak naik moderat di perdagangan Asia, Rabu, jelang keluarnya laporan mingguan persediaan energi AS yang dipantau secara luas berbagai kalangan.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk penyerahan September naik 20 sen menjadi 71,62 dolar per barel.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September menguat 28 sen menjadi 74,56 dolar AS per barel.

"Pergerakan harga minyak sangat terbatas," kata David Moore, seorang penyiasat komoditas Commonwealth Bank of Australia yang berbasis di Sydney.

"Minyak pada dasarnya bertahan mendekati level terakhir tadi malam," kata dia.

Kedua kontrak telah merosot tadi malam di tengah aksi ambil untung setelah naik dalam beberapa sesi terakhir, dipicu harapan pemulihan ekonomi global, tetapi ekspektasi kemungkinan stok energi AS naik menutup sentimen tersebut, kata analis.

"Para pedagang melakukan likuidasi jelang data persediaan AS... para pedagang tidak menginginkan risiko panjang jika laporan stok akan menjadi `bearish` lagi," kata Tom Bentz, seorang analis dan broker di BNP Paribas Commodity Futures Inc.

Jajak pendapat oleh Dow Jones Newswires terhadap para ananlis, memperkirakan stok minyak AS meningkat 500.000 barel dalam pekan yang berakhir 31 Juli, sementara persediaan bensin diperkirakan turun 1,4 juta barel selama periode sama.

Departemen energi AS dijadwalkan merilis laporan mingguannya pada Rabu. Laporan ini dipantau cermat para pengamat energi karena ekonomi AS adalah konsumen minyak terbesar dunia.

Melihat ke depan, petunjuk dari harga minyak mentah berjangka akan ditentukan oleh data ekonomi global, khususnya ekonomi AS, kata para analis.

Rilis data pengangguran Juli pada Jumat oleh departemen tenaga kerja AS adalah satu di antara indikator kunci pekan ini, kata mereka.

"Untuk mempertahankan level 70-dolar, kami perlu lebih banyak perkembangan `bullish`, termasuk angka pengangguran yang menurun dan tingkat persediaan yang tidak terllau banyak membengkak," kata John Kilduff, wakil presiden senior pada broker energi MF Global, demikian dikutip dari AFP.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009