Yogyakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV memastikan ketersediaan dan penyaluran LPG di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.
Pjs. General Manager Pertamina MOR IV Teuku Johan Miftah melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Senin, memprediksi konsumsi LPG di DIY meningkat sebesar 4 persen selama Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Rata-rata harian normal penyaluran LPG saat ini di angka 420 MT (Metric Ton) dan akan naik menjadi 437 MT. Jumlah tersebut tidak berbeda jauh dari Ramadan dan Idul Fitri tahun 2019 yang berkisar di angka 440 MT per hari," kata Johan.
Menurut dia, untuk stok LPG yang berada di Fuel Terminal Pertamina saat ini dalam kondisi aman sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat saat hari raya nanti.
Untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan permintaan LPG khususnya ukuran 3 kg bersubsidi (PSO), Pertamina mengimbau masyarakat untuk tetap patuh pada aturan yang telah ditetapkan dan tidak perlu khawatir akan kekurangan pasokan LPG.
"LPG 3 kg hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin atau tidak mampu sehingga kami berharap kepada warga masyarakat yang memiliki kondisi ekonomi yang baik dapat menggunakan LPG non subsidi yaitu varian bright gas," kata Johan.
Menurut Johan, jika nantinya terjadi lonjakan permintaan LPG 3 kg bersubsidi, maka Pertamina bersama pemerintah daerah dan instansi terkait akan berkoordinasi untuk mengalokasikan pasokan tambahan dengan tidak mengurangi jumlah kuota yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Ia menyebutkan saat ini di wilayah DIY Pertamina memiliki lebih dari 6.000 ribu pangkalan LPG PSO dan outlet Non PSO.
Harga Eceran Tertinggi LPG 3 kg bersubsidi per tabung sesuai aturan Pemerintah daerah adalah sebesar Rp15.500. Harga tersebut diperuntukkan bagi wilayah dalam radius penyaluran Stasiun Pusat Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE).
Sedangkan untuk wilayah yang berada jauh dari SPPBE, lanjut dia, akan ditambah dengan ongkos distribusi namun tidak lebih dari Rp17.000 per tabung.
"Bila terdapat pangkalan Pertamina yang menjual di atas harga HET maka konsumen dapat melaporkannya ke aparat setempat atau melalui kontak Pertamina 135," kata dia.
Ia mengatakan di saat pandemi COVID-19 ini, Pertamina telah memiliki layanan pesan antar atau delivery service untuk memudahkan masyarakat mendapatkan produk BBM dan LPG.
Menurut dia, konsumen dapat menghubungi kontak Pertamina 135 untuk memesan produk BBM seperti Pertamax series dan LPG bright gas.
"Kontak 135 juga kami sediakan bagi konsumen yang ingin memberikan masukan dan saran kepada Pertamina agar kami dapat memberikan layanan terbaik kepada para pelanggan," kata Johan.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020