Kita patut syukuri bahwa kita sekarang sudah berhasil menghapus mitos-mitos yang kurang baik terkait Islam

Jakarta (ANTARA) - Para warga negara Indonesia (WNI), yang berpartisipasi dalam acara E-Ifthar (iftar daring) yang diadakan KBRI London pada Sabtu (16/5), diajak untuk menjadikan Indonesia kunci kemajuan peradaban.

Ajakan itu disampaikan oleh Azyumardi Azra, sejarawan senior Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis dari KBRI London yang diterima di Jakarta, Senin.

"Harapan kemajuan peradaban manusia hanyalah Indonesia. Banyak negara lain, yang memiliki komposisi masyarakat Muslim yang banyak, namun tidak dapat lepas dari perang yang terus berkecamuk dan berbagai masalah yang berkepanjangan," kata Azyumardi Azra.

Menurut dia, agar umat Muslim Indonesia bisa mewujudkan harapan dunia untuk kemajuan, diperlukan kedisiplinan dalam semua aspek sebagaimana sudah diajarkan dalam Islam, terlebih dalam fiqih.

Baca juga: UMSU akan bangun OIF di titik nol peradaban Islam Indonesia
Baca juga: Presiden: UIII Pusat Penelitian Peradaban Islam Indonesia

"Kita patut bersyukur bahwa Islam di Indonesia adalah Islam yang moderat dan inklusif. Dalam sejarah Indonesia tidak pernah terjadi konflik sektarian yang berkepanjangan seperti terjadi di negara-negara lain. Di Indonesia, Islam menjadi alat pemersatu suku-suku bangsa yang berbeda-beda," ujarnya dalam ceramah dengan topik "Puasa dan Pembebasan Diri".

Azyumardi Azra berpendapat bahwa kesalehan sosial dalam Islam kini semakin meluas, dan saat ini ada cukup banyak orang-orang Muslim yang menjadi filantropis, pelajar dan pemikir.

"Kita patut syukuri bahwa kita sekarang sudah berhasil menghapus mitos-mitos yang kurang baik terkait Islam," kata dia di hadapan 108 WNI peserta pengajian daring dari berbagai penjuru Inggris dan Irlandia.

Wakil Duta Besar RI untuk Inggris Adam M Tugio menjelaskan kehadiran Azyumardi Azra dalam acara iftar daring tersebut bertujuan untuk memberikan "penyegaran" bagi masyarakat Muslim Indonesia yang tinggal di Inggris dan Irlandia.

Selain pandangan positif mengenai Islam di Indonesia, banyak pesan yang disampaikan dalam ceramah Azyumardi Azra kepada WNI di Inggris dan Irlandia yang saat ini sedang menghadapi karantina akibat pandemi COVID-19.

KBRI London mengusung E-Ifthar atau pengajian secara virtual sebagai cara untuk tetap menjaga silaturahmi dengan masyarakat Indonesia di Inggris dan Irlandia.

Dalam setiap kegiatan, KBRI London menyisipkan berbagai pesan-pesan imbauan kepada masyarakat mengenai perkembangan kebijakan di Inggris, Irlandia dan Indonesia terkait penanganan wabah COVID-19.

Kegiatan E-Ifthar itu dilaksanakan dua kali dalam sepekan menjelang berbuka puasa dan berlangsung selama bulan Ramadhan. Saat ini umat Muslim di Inggris melaksanakan ibadah puasa selama 18 jam dari pukul 03.15 pagi hingga 20.52 malam.

Baca juga: Indonesia akan miliki pusat peradaban
Baca juga: Jimly: Indonesia Peradaban Terbesar Keempat di Dunia

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020