"Program pendakian ini adalah Unnes yang berskala internasional," kata Pembantu Rektor (PR) III Unnes, Masrukhi di Semarang, Selasa.
Ia mengatakan, program pendakian gunung setinggi 5.895 meter di atas permukaan laut tersebut merupakan program pertama Unnes.
Ketiga mahasiswa tersebut, kata dia, adalah Priyo Handoko dari Fakultas Teknik Unnes, Ivan Hafidh Wasiana dari Fakultas Ekonomi Unnes, dan Manikmaya Waskitojati dari Fakultas Ilmu Sosial Unnes.
"Program pendakian tersebut adalah program mahasiswa pecinta alam (mahapala) Unnes yang didukung penuh oleh Rektor Unnes," katanya.
Sebab, menurut dia, ketiga mahasiswa tersebut selain melakukan pendakian juga mengemban misi penting dari Unnes.
"Misi penting itu adalah melakukan studi banding di Taman Nasional Gunung Kilimanjaro dan mempelajari pengelolaan SAR di gunung tertinggi di Benua Afrika tersebut," katanya.
Rencananya, kata dia, ketiga delegasi Unnes tersebut akan berangkat dari Jakarta menuju ke Nairobi pada 11 Agustus mendatang.
"Mereka (ketiga pendaki tersebut, red.) akan menjalani misi dan tinggal di Afrika hingga 22 Agustus 2009," katanya.
Sementara itu, salah satu pendaki mahapala Unnes, Ivan mengatakan, mereka telah melakukan persiapan secara fisik dan mental sejak Desember lalu.
Persiapan tersebut, kata dia, salah satunya dengan melakukan pendakian ke berbagai gunung, antara lain Gunung Sindoro dan Sumbing, Jawa tengah.
"Sebenarnya kami ingin melakukan pendakian di Gunung Rinjani, Lombok, yang mempunyai karakteristik hampir sama dengan Gunung Kilimanjaro, namun sayangnya gunung tersebut saat ini sedang aktif," kata Ivan.
Ia mengaku, dalam pelaksanaan misi tersebut akan mengalami kendala bahasa, ketinggian, dan medan gunung yang cukup sulit, namun mereka akan berusaha dengan maksimal.
Rektor Unnes, Prof. Sudijono Sastroatmodjo dalam kesempatan tersebut juga berpesan kepada para delegasi Unnes untuk tidak berlaku congkak dan menyombongkan diri.
"Selain itu, sebaiknya mereka harus bersikap konsisten dan tidak cepat patah semangat, serta juga harus tetap menjaga, menyayangi, dan memelihara kelestarian alam," kata Rektor.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009