Kupang (ANTARA) - Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore mengatakan 5.000 paket sembako bantuan Presiden akan diprioritaskan bagi sejumlah mahasiswa luar daerah yang merantau ke Kota Kupang dan tak balik ke daerahnya akibat wabah COVID-19.
"Bantuan paket sembako Presiden ini akan diberikan kepada saudara-saudara kita mahasiswa yang dari daerah-daerah yang bukan KTP sini (kota Kupang,red)," katanya kepada wartawan di Kupang, Senin.
Hal ini disampaikan saat menghadiri acara serah terima ribuan paket sembako bantuan Presiden itu dari Bulog ke Pemkot Kupang di gudang Bulog NTT di Kecamatan Alak.
Pihaknya akan melakukan pendataan terlebih dahulu , sehingga bantuan tersebut tidak tumpang tindih dengan bantuannya lain.
Baca juga: Ribuan paket sembako bantuan presiden didistribusikan di Kupang
Baca juga: Presiden Jokowi bantu 5.000 paket sembako ke Kota Kupang
"Kita akan data terlebih dahulu siapa-siapa saja yang mendapatkannya, sehingga bantuan paket sembako dari Presiden ini bisa tepat sasaran," tutur dia.
Selain kepada mahasiswa, bantuan paket sembako presiden itu juga akan dibagikan kepada warga masyarakat kurang mampu di beberapa kelurahan di Kota Kupang yang memang tidak mendapatkan bantuan dari program yang lainnya.
Pantauan ANTARA dalam kesempatan tersebut Walikota Kupang ditemani Pimpinan Bulog wilayah NTT Taufan Akib kembali memeriksa isi dari paket yang sudah disiapkan oleh Bulog NTT itu.
Keduanya juga berkeliling melihat tumpukan paket sembako bantuan itu, sebelum diangkut menggunakan truk untuk di pindahkan ke gudang dinas sosial sebelum dibagikan kepada warga yang membutuhkan.
Walikota Kupang juga memastikan bahwa akan mendata secara benar dan mengawasi proses pembagiannya kepada warga kurang mampu di Kota Kupang.
Pemerintah kota Kupang sebelumnya sudah menyiapkan dan membagikan 33 ribu paket sembako kepada warga kurang mampu di Kota Kupang di tengah pandemi COVID-19 ini.*
Baca juga: Polda NTT bagikan 1.600 paket sembako ke warga terdampak COVID-19
Baca juga: Wakapolda NTT bagikan ratusan paket sembako kepada warga
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020