Seoul (ANTARA News/Reuters) - Korea Utara Selasa membebaskan dua wartawan Amerika yang dipenjarakan setelah kunjungan mantan presiden Bill Clinton dalan kontak tingkat-tertinggi AS dengan Korea Utara sejak Clinton masih presiden hampir satu dasawarsa lalu.

Kantor berita Korea Utara KCNA mengatakan pemimpin Korut Kim Jong-il telah mengeluarkan pengampunan khusus bagi kedua wartawan itu, Euna Lee dan Laura Ling dari oulet media AS Current TV, yang didirikan-bersama oleh wakil presidennya Clinton, Al Gore.

Clinton adalah orang Amerika berpangkat paling tinggi yang mengunjungi Korea Utara sejak menteri luar negerinya, Madeleine Albright, pergi ke negara itu pada 2000.

Ia disambut dengan hangat pada saat kedatangannya dan mengadakan apa yang kantor berita KCNA lukiskan sebagai "pembicaraan mendalam" pada makan malam dengan pemimpin Korut Kim Jong-il yang sedang sakit dan para pembantu pentingnya.

Gedung Putih membantah laporan oleh KCNA yang mengatakan Clinton telah membawa pesan pada Korea Utara dari Presiden AS Barak Obama.

"Itu tidak benar," jurubicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan pada wartawan di Washington. Penasehat Obama David Axelrod mengatakan pada MSNBC bahwa Clinton dalam "misi kemanusiaan pribadi" dan bahwa "saya tidak memikirkan itu berkaitan dengan masalah lainnya".

Kedua wartawan tersebut ditangkap di perbatasan Korea Utara- China Maret dan dituduh masuk negara itu secara tidak sah. Sebuah pengadilan Korea Utara menjatuhkan hukuman 12 tahun kerja paksa pada mereka bulan lalu untuk yang mereka katakan sebagai kejahatan berat.

Datang dengan jet pribadi dalam lawatan ke Korea Utara yang ia harapkan untuk dilakukan sebelum lengser pada Januati 2001, Clinton diberi bunga oleh seorang anak perempuan kecil yang mengenakan pakaian tradisional sebelum ia menuju ke sebuah limusin hitam dan pergi.

Kantor berita Korea Utara mengatakan Clinton telah menyampaikan pesan lisan dari Obama.

"Kim Jong-il menyampaikan terima kasih untuk ini," kata KCNA mengenai pesan itu. "Ia menyambut baik kunjungan Clinton ke DPRK (Korea Utara) dan telah mengadakan percakapan yang mendalam dengannya. Ada pertukaran pandangan yang meliputi banyak hal mengenai masalah keprihatinan bersama."(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009