Indramayu (ANTARA News) - Tanjung Indramayu tenggelam akibat abrasi yang tidak bisa dikendalikan baik oleh masyarakat sekitar maupun pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
"Pengikisan pantai terus terjadi setiap tahunnya dari peta tahun 2004 masih terlihat ada tanjung Indramayu. Di tanjung tersebut terdapat dua daratan yaitu Pancar Payung dan Pancar Belah, tetapi pada tahun 2009 sudah tidak nampak, semua berubah jadi lautan," kata Kepala Pelabuhan Indramayu, Sukiman, di Indramayu, Selasa.
"Tanjung Indramayu memiliki panjang sekitar 3600 meter dan lebar 1800 meter telah berubah menjadi lautan, peristiwa tersebut sangat mengkhawatirkan daratan yang masih ada, kalau pihak terkait tidak berupaya mempertahankannya maka semua bibir pantai akan hilang," katanya.
"Untuk lima tahun kedepan bisa terjadi lebih parah, maka dari masyarakat serta pemerintah harus segera melakukan pencegahan lebih awal, supaya daratan yang ada bisa dipertahankan," katanya.
"Saat ini masyarakat di kawasan pantai uatara Indramayu belum menyadari serta tidak pernah peduli terhadap pantai dan lingkungan di sekitarnya, maka dalam hitungan waktu yang singkat telah terjadi kerusakan pantai," katanya.
"Solusi untuk mengantisipasinya antara lain,menanam pohon bakau,mangrove,juga mengghindari pengerukan bibir pantai yang sering terjadi di kawasan pantai Indramayu,dalam permasalahan ini masyarakat dan pemerintah harus bersama-sama untuk mempertahankan daratan tersebut," katanya.
"Dalam mempertahankan daratan masyarakat harus peduli terhadap lingkungan juga harus bisa memeliharanya,apabila hal tersebut tidak diperhatikan maka Indramayu akan tenggelam dalam waktu yang tidak lama lagi," katanya.
"Tanjung sangat di perlukan untuk sebuah pelabuhan karena fungsi dan manfaatnya sangat banyak seperti bisa menahan apabila terjadi angin dari timur, lahan bongkar muat kapal juga sebagai penahan gelombang," katanya.
"Selain tanjung Indramayu masih banyak daratan yang akan mengalami hal serupa seperti bibir pantai di daerah Sukra yaitu Sumur Adem dimana lahan tersebut dijadikan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap," katanya.
"Yang paling jelas terlihat yaitu kawasan wisata bahari Tirtamaya yang berjarak sekitar 20kilometer dari kota Indramayu,pada tahun 1997 masih ada daratan untuk sarana pengunjung tapi untuk saat ini daratan tersebut berubah menjadi lautan," katanya.
(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009