IHSG BEI ditutup naik 21,297 poin (0,91 persen) menjadi 2.360,094, sedangkan indeks saham-saham unggulan (LQ45) menguat 4,481 poin (0,98 persen) ke posisi 463,115.
"Investor asing masih kuat sehingga indeks BEI masih melanjutkan kenaikannya," kata Ketua Riset PT Valbury Asia Securities Krishna Dwi Setiawan.
Menurut Krishna, investor asing terus masuk ke pasar, terbukti volume belinya yang mencapai 1,958 miliar saham, sedangkan saham dijual hanya 629,337 juta saham.
Dia juga mengatakan bahwa masuknya asing ini juga terlihat dari terus berlanjutnya penguatan nilai tukar rupiah ke posisi 9.840 dolar AS hingga pukul 16.30 WIB atau menguat 50 basis poin dari penutupan sebelumnya.
Dalam perdagangan hari ini, asing melakukan aksi beli selektif terhadap beberapa saham unggulan, terutama sektor pertambangan.
Saham Bumi Resorces naik Rp75 ke Rp2.725, Adaro Energi yang naik Rp50 ke Rp1.330, Inco terangkat Rp75 ke level Rp4.725, dan Tambang Batubara Bukit Asam menguat Rp400 menjadi Rp13.950.
Krishna juga menyebut inflasi Juli 2009 sebesar 0,45 persen oleh pelaku pasar dinyatakan masih terkendali, sehingga diprediksi BI akan kembali menurunkan BI rate yang saat ini masih di level 6,75 persen.
"Prediksi turunnya BI rate juga berpengaruh," katanya.
Saham-saham yang sensitif suku bunga yang naik diantaranya saham Astra Internasional yang melambung Rp650 menjadi Rp31.050, Bank BRI menambah Rp200 ke harga Rp7.600, Bakrie Brothers naik Rp14 menjadi Rp117 dan Bakrie Development naik Rp10 menjadi Rp350.
Hingga perdagangan ditutup, tercatat 115 saham menguat, 98 turun, dan 72 harganya tidak berubah.
Transaksi yang terjadi sebanyak 139.036 kali dengan jumlah saham yang berpindah tangan 13,368 miliar lembar senilai Rp6,746 triliun.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009