Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa sore naik mendekati Rp9.800 per dolar AS karena pelaku pasar terus membeli rupiah akibat makin mengalirnya dana asing di pasar modal Indonesia.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar naik menjadi Rp9.840-Rp9.855 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.890-Rp9.900 atau naik 50 poin.
Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta, mengatakan, kenaikan rupiah pada Selasa sore lebih tinggi dibanding sesi sebelumnya hanya 30 poin yang menunjukkan bahwa minat beli pelaku makin menguat.
Faktor utama kenaikan itu karena makin kuat arus dana asing ke pasar domestik khususnya pasar uang, katanya.
Menurut dia, rupiah akan terus menguat yang diperkirakan pada akhir pekan ini dapat berada di bawah Rp9.800 per dolar AS.
Karena itu pada akhir tahun ini rupiah akan dapat mencapai Rp9.500 per dolar, karena pertumbuhan ekonomi global terus membaik, ucapnya.
Rupiah, lanjut dia, pada 2010 juga akan makin menguat jauh di bawah Rp9.500 per dolar AS, karena pada pertengahan 2010 pertumbuhan ekonomi global makin membaik.
Karena itu pelaku pasar makin optimistis bahwa ekonomi nasional akan tumbuh lebih tinggi dari asumsi pemerintah yang hanya mencapai lima persen, ucapnya.
Menguatnya harga minyak mentah yang mencapai 71 dolar AS per barel, menurut dia, juga memberikan dampak positif terhadap pergerakan rupiah terhadap dolar AS, meski yen saat ini agak terkoreksi terhadap dolar.
"Kami memperkirakan rupiah akan terus menguat asalkan tidak ada hambatan dari internal maupun eksternal," ucapnya.
Ruly Nova mengatakan, rupiah masih diliputi faktor positif, karena pelaku masih membeli mata uang Indonesia dalam jumlah relatif tidak besar.
Pelaku asing masih memegang rupiah ketimbang dolar AS, asalkan tidak ada godaan dari luar, karena itu pemerintah harus segera mengalihkan dana janka pendek ke jangka panjang.(*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009