"Dia orang yang baik pada sesama. Tak heran meninggalnya Mbah Surip mendapat perhatian dari orang banyak," katanya ketika melayat jenazah Mbah Surip di kediaman pelawak Srimulat Mamiek Prakoso, Jl Kerta Bhakti RT.02/RW.04, Kelurahan Makassar, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, Selasa.
Mbah Surip sekitar pukul 10:30 WIB meninggal dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Pusat Pendidikan Kesehatan (Pusdikkes) Angkatan Darat, Kramat Jati.
Menurut Jaja, Mbah Surip juga dikenal sebagai orang yang dermawan kepada fakir miskin. "Dia belum sempat menikmati hasil kerjanya karena karena sebagian disumbangkan kepada fakir miskin," ujarnya.
Jaja mengaku selalu mengingat sosok Mbah Surip karena almarhum merupakan sosok yang paling mudah diingat oleh para kenalan dan sahabatnya.
"Setiap bertemu dengan teman-teman dan sahabatnya, Mbah Surip selalu mengawali pembicaraan dengan tawanya yang khas, ha.. ha.. ha.. ha.. Itu yang paling mudah diingat," katanya yang mengaku sudah kenal lama dengan almarhum.
Senada dengan itu, pelawak Srimulat Tarzan mengatakan, Mbah Surip pantas menjadi contoh teladan bagi bangsa karena jiwanya yang idealis dan suka menolong orang lain.
Tarzan menambahkan, pada Selasa sore, jenazah almarhum akan dibawa ke masjid dekat kediaman Mamiek untuk dishalatkan dan setelah itu akan langsung dibawa ke Pemakaman Keluarga "Burung Merak" WS Rendra di kawasan Citayam, Depok. Namun rencananya, jenazah Mbah Surip akan dimakamkan pada Rabu (5/8).
Pelawak lainnya, Sudarmaji alias Doyok mengatakan, para rekan dan sahabat bah Surip sangat kehilangan atas kepergian almarhum untuk selamanya.
Doyok mengaku sudah kenal lama dengan Mbah Surip. Bahkan, lagu "Tak Gendong", katanya, sudah dikenalnya sejak lama.
Sedangkan artis yang baru saja meroket, Manohara Odelia Pinot, juga datang melayat almarhum Mbah Surip. Manoharo, penggemar Mbah Surip yang datang dengan blus coklat dan rok hijau, menyatakan terkejut dan sedih mendengar Mbah Surip meninggal dunia secara mendadak.
Mbah Surip yang berstatus duda itu meninggalkan empat anak dan empat cucu.
Farid, salah satu anak Mbah Surip, masih terlihat shock degnan kepergian sang ayah dan belum bersedia diwawancarai.
Sementara itu, pelawak Tukul Arwana mengaku prihatin dengan keputusan Manajeman Kampung Artis yang menyatakan akan menarik mobil dan rumah Mbah Surip. "Saya kaget, baru saja meninggal kok sudah diambil keputusan itu," katanya.
Tukul meminta ada sikap kemanusiaan dari pihak manajemen, mengingat ada anak Mbah Surip yang bisa menjadi ahli waris.
Sebelumnya, Dirut Manajemen Kampung Artis, Sugama Trisnadi, mengatakan, pihaknya terpaksa menarik kembali mobil dan rumah yang digunakan Mbah Surip.
Menurut dia, kontrak antara Manajemen Kampung Artis dengan Mbah Surip untuk selama tiga tahun, sementara kontrak itu sendiri baru ditandatangani pada 1 Juli 2009. Dengan demikian akhir masa kontrak masih jauh dari kesepakatan.
Sugama mengatakan, aset berupa mobil dan rumah yang telah digunakan beberapa waktu oleh Mbah Surip tidak bisa diwariskan kepada ahli waris artis berambut gimbal itu.
Karena, katanya, sepekan setelah penandatanganan kontrak Mbah Surip sempat meminta rumah dan mobil diatasnamakan kepada anaknya, namun manajemen menolak dan kini akan menarik kembali aset itu.
Pada bagian lain, Tukul menilai sosok Mbah Surip sebagai orang yang konsisten terhadap apa yang diperjuangkan. "Kita sesama artis belajar dari konsistensi Mbah Surip dalam memperjuangkan sesuatu yang diinginkan," katanya.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009