Washington, (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Senin, mendesak Israel agar berhenti mengusir keluarga Palestina dari Jerusalem timur.
Ketika berbicara kepada wartawan setelah pembicaraan dengan timpalannya dari Jordania Nasser Judeh, Hillary mengatakan pengusiran provokatif Israel terhadap keluarga Palestina dari Jerusalem timur sangat disesalkan, demikian dikutip dari Xinhua-OANA.
"Saya mendesak pemerintah Israel dan pejabat kota praja agar menahan diri dari tindakan provokatif semacam itu. Kedua pihak memiliki tanggung jawab menahan diri dari tindakan provokatif yang dapat menghalangi jalan menuju kesepakatan perdamain menyeluruh," kata Menteri Luar Negeri AS tersebut.
"Tindakan sepihak yang dilakukan oleh masing-masing pihak tak dapat digunakan untuk memutuskan lebih dulu hasil perundingan. Dan semua itu takkan diakui sebagai perubahan status quo," kata Kepala Diplomat AS itu.
Judeh mengumandangkan pernyataan Hillary, dan menyatakan pengusiran keluarga Palestina oleh Israel dari Jerusalem timur "bukan hanya tak disambut baik dan dikutuk". "Kami berharap semua itu dihentikan, dan dihentikan secepatnya".
Polisi Israel dilaporkan memaksa dua keluarga Palestina, dengan 53 orang, meninggalkan rumah mereka di permukiman Arab, Ash-Sheikh Jarrah, di Jerusalem timur, Ahad pagi, setelah satu pengadilan memutuskan bahwa semua rumah itu dimiliki oleh pemukim Israel.
Bentrokan antara pasukan Israel dan warga Palestina terjadi selama pengusiran kedua keluarga tersebut, yang memiliki hampir 20 anak kecil.
Pemerintah Presiden AS Barack Obama telah berulangkali menyeru Israel agar menghentikan semua kegiatan permukiman, yang oleh Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) telah dijadikan prasyarat utama mereka guna melanjutkan pembicaraan perdamaian dengan Israel.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009