Musi Rawas, Sumsel (ANTARA News) - Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan akan memberi hadiah uang tunai Rp5 juta bagi masyarakat yang berhasil menangkap pencuri kabel listrik di daerah itu.

"Uang itu akan saya berikan secara tunai kepada siapa saja baik petugas maupun warga sipil yang berhasil menangkap pencuri kabel jaringan listrik itu," kata Kepala Distamben Kabupaten Musi Rawas, H Zainal Arifin, Senin.

Sedangkan warga yang memberikan informasi tentang kasus pencurian ini dan jika pelakunya ditangkap juga akan diberi hadiah uang tunai Rp1 juta.

Jaringan listrik yang dibangun sejak tahun 2007 setelah diinventarisir di lapangan banyak yang hilang seperti kabel atau konduktor, boks panel dan tiang listrik.

Kehilangan kabel jaringan listrik yang dibangun di 10 kecamatan telah merugikan keuangan negara lebih kurang senilai Rp1,368 miliar.

"Jaringan yang dicuri kawanan maling tersebut, rata-rata belum dialiri listrik PLN. Tapi belum sempat dialiri jaringan ini sudah hilang," katanya.

Dengan adanya pemberian hadiah itu nantinya bisa membongkar sindikat pencurian kabel listrik.

Dari investigasi Distamben diketahui dilakukan dengan cara memotong kabel menjadi beberapa potongan, sedangkan modus yang lainnya diambil secara gulungan.

Kabel yang dipotong-potong ini kemungkinan dijual kepada pedagang barang bekas. Sedangkan kabel yang digulung kembali dijual kepada oknum pengusaha kontraktor bidang kelistrikan.

"Ada yang diambil secara serampangan dan kabelnya dipotong-potong pendek kemungkinan di jual kepedagang barang bekas. Sedangkan jaringan kabel yang dicuri dengan rapi, sehingga tiang-tiang listrik tidak menimbulkan bekas kemungkinan dijual kepada penadah," jelasnya.

Maraknya aksi pencurian jaringan listrik itu karena tingkat partisipasi masyarakat memelihara dan menjaga aset negara itu masih rendah. Padahal sarana yang dibangun pemerintah tersebut untuk kepentingan masyarakat banyak.

Sedangkan permasalahan lainnya masih terbatasnya daya listrik di kabupaten itu, sehingga PLN tidak bisa langsung menghidipkan jaringan akibatnya memudahkan kawanan pencuri menggasak aset negara yang bernilai mahal tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009