Padang (ANTARA News) - Studi kelayakan pengembangan Pelabuhan Laut Tua Pejat ibukota Kabupaten Kepulauan Mentawai, mengharuskan pengerukan kawasan terumbu karang di perairan laut sekitar dermaga.
Peneliti dari Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta, Yusrizal Bakar, yang mengikuti study itu di Padang, Senin, mengatakan, kelayakan teknis pengembangan Dermaga Tua Pejat mendapati terumbu karang yang bisa menghambat perluasan kolam pelabuhan.
Karena itu, tambahnya, pengembangan pelabuhan penting di pesisir Barat Pulau Sumatra yang berjarak sekitar 110 mil laut arah Barat Kota Padang ini harus dilakukan dengan pengerukan terumbu karang yang ada di sekitar dermaga.
Pengerukan ini berdasarkan studi pengembangan dermaga ditinjau dari kedalaman dan luas pelabuhan itu, katanya.
Secara ekonomi, menurut hasil studi kelayakan ini, pengembangan dermaga Tua Pejat layak untuk dilakukan dan pembangunannya harus dilakukan.
Ia menyebutkan, pelabuhan laut merupakan unsur penunjang dalam kelancaran transportasi dan tempat peralihan antar moda transportasi di ibukota kabupaten tersebut.
Menurut dia, keberadaan dermaga berperan penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan ekonomi suatu wilayah dan harus dapat mengakomodasi tuntutan potensi daerah secara optimal dan berkelanjutan.
Apalagi, tambahnya, Kabupaten Mentawai mengandalkan transportasi laut sebagai moda utama antarpulau yang melayani lalu lintas orang dan barang.
Karena itu, studi kelayakan dilakukan untuk mendapatkan indikasi bagi pengembangan dermaga Tua Pejat baik dari sisi teknis maupun ekonomi, kata Yusrizal.
Hasil studi ini, diharapkan memberikan suatu usulan pengembangan dermaga untuk masa mendatang, terutama pada semua fasilitas pelabuhan, tambahnya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009