Biak (ANTARA News) - Wisatawan mancanegara (Wisman) asal negeri "Sakura" Jepang dan Belanda dalam lima tahun terakhir masih dominan mengunjungi Kabupaten Biak Numfor, Papua, karena mereka tertarik melakukan perjalanan wisata sejarah sisa perang dunia II.
Kasubdin Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Biak, Drs Mecky Kapitarauw di Biak, Selasa, mengakui, dengan potensi objek wisata sejarah perang dunia II yang masih dimiliki Biak diharapkan arus kunjungan turis Jepang setiap tahun meningkat.
"Semakin banyak turis Jepang berwisata sejarah di Biak maka akan berdampak pada penerimaan negara dan retribusi daerah," ungkap Mecky Kapitarauw.
Beberapa objek wisata sejarah perang dunia II yang layak "dijual", menurut Kapitarauw, di antaranya goa Jepang di Kampung Sumberker, monumen perang dunia II di Paray/Anggraidi, goa lima kamar serta berbagai objek wisata sejarah di pulau Numfor.
Dia mengakui, berdasarkan data kunjungan wisatawan di Biak sejak tahun 2004 hingga 2008 jumlahnya setiap tahun menurun diakibatkan terjadinya krisis ekonomi global.
Seperti di tahun 2004 kunjungan turis ke Biak mencapai 796 orang namun pada 2005 terjadi kenaikan 864 orang.
Setelah tahun 2006 kunjungan turis ke Biak sebanyak 476 orang, sedangkan di tahun 2007 menjadi 692 orang dan di 2008 hanya 40 orang.
Penyebab menurunnya kunjungan turis selain krisis global, menurut Mecky Kapitarauw karena pengaruh penutupan jalur penerbangan internasional melalui bandara Frans Kaisiepo Biak beberapa tahun lalu.
Pihak Subdin pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Biak, menurut Mecky Kapitarauw, terus melakukan promosi pariwisata ke Bali, Bandung dan Jakarta baik melalui pameran maupun lewat internet.
Pemerintah pusat, lanjutnya, diminta membuka jalur penerbangan internasional lewat bandara Frans Kaisiepo Biak serta menjadikan lokasi ini sebagai pintu masuk ke kawasan Timur Indonesia sehingga dapat mendukung arus kunjungan wisata ke Papua dan Biak khususnya.
"Melalui visit Indonesia Years 2009 dengan target sekitar tujuh juta wisatawan kami di Biak siap mendukung program tahun kunjungan wisata ini," ungkap Kasubdin pemasaran Mecky Kapitarauw.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009