London (ANTARA News/AFP) - Euro mencapai posisi tertinggi delapan bulan tinggi terhadap mata uang AS pada Senin waktu setempat, berada di atas 1,44 dolar karena investor memburu mata uang berisiko di tengah tanda-tanda pemulihan ekonomi, kata analis.

Sebuah indikator kunci industri manufaktur AS dan data dari zona euro menambah keyakinan setelah data pertumbuhan ekonomi AS pada hari Jumat memperlihatkan lebih sempit daripada perkiraan, turun 1,0 persen pada kuartal kedua.

"Namun terhadap perdagangan `risk appetite` (nafsu terhadap risiko) adalah raja dalam pasar mata uang setelah angka PDB pada Jumat lebih baik dari perkiraan yang mendorong selera terhadap mata uang berisiko," ujar analis James Hughes dari CMC Markets, mengomentari perdagangan pada Senin.

Pada akhir perdagangan di London, euro dipindah tangankan pada 1,4430 dolar, naik dari 1,4255 dolar yang tercapai pada hari Jumat.

Semula euro sempat mencapai 1,4436 dolar, titik tertinggi sejak 18 Desember, didorong oleh sebuah survei yang menunjukkan bahwa sektor pabrik Amerika Serikat bergerak mendekati ke arah pertumbuhan pada Juli.

The Institute of Supply Management mengatakan, indeks dari sektor manufaktur naik menjadi 48,9 persen dari 44,8 persen pada bulan Juni, lebih baik dari yang diharapkan.

Euro dianggap sebagai investasi yang berisiko lebih tinggi dibandingkan dengan dolar dan cenderung menguat ketika kepercayaan meningkat.

Terhadap mata uang Jepang, pada Senin dolar naik menjadi 95,23 yen dari 94,69 yen akhir Jumat.

Pasar saham Eropa meningkat tajam pada Senin. London didukung oleh berita dari penghasilan bank HSBC dan Barclays Inggris, yang juga memperkuat pound dan para investor melihat untuk hasil keuangan selanjutnya.

"Berita laba akan tetap menjadi fokus utama minggu ini karena keuangan mengambil pusat panggung di Eropa," kata Hughes.

"Hari ini nagka lebih baik dari yang diharapkan dari Barclays telah membantu mendorong sterling menguat."

Pasar valuta asing juga melihat ke depan statistik pekerjaan AS yang akan diumumkan minggu ini.

"Mereka akan melukiskan gambar yang pasar kerja yang masih lemah, tetapi langkahnya mulai berkurang," kata Daragh Maher, seoarang analis bank Calyon, Perancis.

"Untuk dolar AS sudah sedikit di bawah tekanan, nada semacam ini akan cukup menggerakkan dolar sedikit lebih rendah."

Aktivitas manufaktur di 16 negara yang menggunakan euro naik ke level tertinggi selama 11 bulan pada Juli, sebuah survei menunjukkan pada Senin, sebuah tanda perbaikan kesehatan ekonomi untuk zona euro.

Meskipun euro naik di tengah data, sebuah penguatan mata uang tunggal dapat menjadi berita buruk bagi manufaktur, karena ekspor mereka menjadi lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lemah.

"Manufaktur zona euro tidak akan dibantu oleh euro saat ini yang diperdagangkan naik ... setelah melemah 1,25 dolar awal tahun ini, terutama mengingat bahwa kompetisi yang intens," kata Howard Archer, kepala analis ekonomi Eropa pada konsultan IHS Global Insight.

Di London pada hari Senin, euro dipindahtangankan pada 1,4430 dolar terhadap 1,4255 dolar pada akhir Jumat, pada 137,29 yen (135,01), 0,8509 pound (0,8530) dan 1,5254 franc Swiss (1,5222).

Dolar berada pada pada 95,23 yen (94,69) dan 1,0581 franc Swiss (1,0676).

Di London Bullion Market, harga emas melonjak menjadi 959,75 dolarper ons dari 939 dolar pada akhir hari Jumat.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009