Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengatakan, pihaknya tetap melihat secara konservatif perkembangan ekonomi yang terjadi saat ini.
"Saat ini kita melihatnya potensi perbaikan ekonomi, karena belum adanya fakta-fakta yang stabil terkait dengan perkembangan ekonomi yang membaik saat ini, karena ini baru permulaan," katanya dalam konferensi pers bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Paskah Suzetta dalam penjelasan lebih lanjut pidato Presiden mengenai RAPBN 2010 di Jakarta, Senin.
Menurut Darmin, saat ini memang terjadi peningkatan perekonomian, namun pihaknya tetap waspada, melihat kondisi yang terjadi belum stabil.
Ia mengatakan, kondisi yang membaik ini terlihat dari aliran dana dari luar negeri yang masih terus membanjiri Indonesia. Hal ini tercermin dari indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia yang menguat serta nilai tukar rupiah yang terus meningkat.
Menurut dia, hingga Juli 2009, nilai tukar rupiah telah terapresiasi 0,4 persen selama enam bulan terakhir sehingga rata-rata mencapai Rp10.040 per dolar AS dimana posisi pada akhir Juni 2009, rupiah mencapai Rp9.990 per dolar AS.
Di sisi lain, BI memperkirakan neraca pembayaran Indonesia akan mengalami surplus, dengan demikian akan mendukung cadangan devisa yang diperkirakan pada akhir triwulan III mencapai 58,8 miliar dolar AS yang setara dengan 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Ia menambahkan, pihaknya meyakini pemerintah dapat mencapai target pertumbuhan yang diungkapkan oleh Presiden dalam pidatonya pada pagi ini di DPR yaitu lima persen, bila pemerintah terus berupaya memperbaiki kinerjanya.
Menurut dia, laju pertumbuhan ekonomi terutama didorong oleh ekspansi ekonomi domestik yang didukung oleh konsumsi yang kuat. Selain itu, melihat tanda-tanda perbaikan perekonomian dunia, ia mengatakan, perekonomian juga akan didorong oleh sektor ekspor yang mulai menguat.
Sementara itu, tanda-tanda perbaikan yang masih awal ini, belum terlihat dari sisi investasi. " Saya mengingatkan saja potensi ekonomi yang terus membaik bukan angan-angan, tapi baru permulaan, belum betul-betul membaik (ekonomi), kalau benar membaik, maka akan mengerek investasi," katanya.
Darmin juga mengingatkan, adanya perbaikan ekonomi pada 2010, baik di dunia atau pun peningkatan ekonomi di Indonesia akan mengerek laju inflasi. Sebab menurut dia dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang baik berarti akan meningkatkan permintaan yang bisa mendorong inflasi.
Sementara itu, pemerintah selain menargetkan pertumbuhan ekonomi lima persen pada 2010, juga dapat menjaga inflasi pada level sekitar lima persen. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009