Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa inflasi Juli 2009 sebesar 0,45 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,10 pada Juni menjadi 114,61 terutama didorong oleh kelompok bahan makanan, pendidikan dan angkutan udara.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juli) 2009 sebesar 0,66 persen, sedangkan laju inflasi tahun ke tahun (year to year) sebesar 2,71 persen.
Kepala BPS Rusman Heriawan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, mengatakan, inflasi Juli ini didorong perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan peningkatan.
Menurut Rusman, kelompok bahan makanan menjadi komponen utama pendorong karena indeks pada kelompok ini naik sebesar 1,14 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 1,21 persen.
"Memang kenaikan indeks lebih besar kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, namun kelompok bahan makanan memiliki bobot yang lebih besar sehingga kelompok ini lebih menjadi pendorong inflasi," katanya.
Sementara untuk kelompok lainnya, yakni kelompok makanan minuman, rokok dan tembakau naik 0,29 persen, kelompok perumahan, air listrik, gas dan bahan bakar 0,08 persen, kelompok kesehatan 0,13 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,28 persen.
Sedangkan untuk kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok sandang 0,23 persen.
Rusman mengatakan, kenaikan kelompok makanan didorong oleh naiknya harga bawang merah, bawang putih, telur dan daging ayam, serta harga cabe. "Kenaikan ini bukan masalah distribusi, tetapi karena menipisnya pasokan," katanya.
Sedangkan dari kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, naiknya biaya sekolah bertepatan dengan tahun ajaran baru serta angkutan udara di saat musim ramai liburan.
"Banyak sekolah terutama swasta yang melakukan modifikasi biaya sehingga mendorong inflasi, sedangkan angkutan udara pada saat peak season pada musim liburan tahun ini," katanya.
Berdasarkan pantauan BPS di 66 kota pada Juli 2009, sebanyak 62 kota mengalami inflasi dan hanya empat kota yang deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 2,19 persen dengan IHK 135,04 dan terendah di Purwokerto 0,01 persen dengan IHK 114,57.
Untuk kota yang mengalami deflasi tertinggi di Jayapura sebesar 0,56 persen dengan IHK 114,20 dan terendah di di Samarinda serta Mamuju sebesar 0,18 persen dengan IHK masing-masing 118,88 dan 118,69. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009