Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin sore naik tipis 10 poin menjadi Rp9.910-Rp9.920 per dolar dibanding penutupan akhir pekan lalu Rp9.920-Rp9.935, karena pelaku pasar masih membeli mata uang ini.
Ekonom Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan di Jakarta, Senin, mengatakan, kenaikan rupiah terjadi karena investasi asing di pasar domestik masih berlanjut, akibat berkurangnya tekanan negatif dari krisis keuangan global.
"Dengan makin membaiknya aktifitas pelaku asing melakukan investasi baru di dalam negeri maka pergerakan rupiah akan cenderung meningkat, "katanya.
Rupiah, menurut dia, pada akhir tahun ini akan bergerak naik hingga mencapai Rp9.500 per dolar, meski posisinya saat ini berada pada kisaran antara Rp9.900 hingga Rp10.000 per dolar.
"Kami optimistis pergerakan rupiah saat ini berada dalam kisaran yang tidak melebar yang terlihat dari kenaikan rupiah yang relatif kecil," ucapnya.
Fauzi Ichsan mengatakan, rupiah pada tahun 2010 juga akan makin membaik mencapai Rp9.000 per dolar yang menunjukkan investasi asing di dalam negeri akan semakin tinggi.
Aktifnya asing melakukan investasi menjadi faktor utama yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional akan semakin tumbuh dengan baik, ucapnya.
Sementara itu, pengamat pasar uang lainnya, Edwin Sinaga mengatakan, kenaikan rupiah saat ini karena over optimistis (keyakinan yang berlebihan) pasar.
Pelaku pasar masih melihat potensi Indonesia untuk memberikan keuntungan yang lebih baik dari negara lainnya di kawasan ini masih cukup besar, ucapnya.
Namun kenaikan rupiah, lanjut Edwin Sinaga, diperkirakan tidak akan melebar jauh, karena pelaku saat ini sedang memfokuskan pada laporan nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2010 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono . (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009