Jakarta, (ANTARA News) - Pemerintah Belanda melalui Nuffic-Neso Indonesia memberikan beasiswa "StudNed" kepada 170 profesional muda Indonesia dari berbagai provinsi.

"Pemberian beasiswa StuNed merupakan program kerja sama pemerintah Belanda dan Indonesia yang menitikberatkan pada peningkatan kapasitas institusi di sektor-sektor pembangunan," kata Direktur Nuffic-Neso Indonesia Marrik Bellen, di Jakarta, Senin.

Menurut dia, dengan dukungan penuh dari Kedutaan Besar Belanda, Nuffic-Neso Indonesia menyelenggarakan program beasiswa itu sejak tahun 2000.

"Program beasiswa StuNed ini mengeluarkan dana sebesar enam juta euro atau Rp84 miliar, dan membuat Belanda menjadi negara Eropa yang memberikan beasiswa terbesar kedua bagi Indonesia," kata Marrik.

Hal itu, kata dia, menunjukan komitmen pemerintah Belanda untuk mendukung peningkatan kapasitas di Indonesia.

Program beasiswa StudNed ditujukan bagi profesional muda Indonesia yang bekerja pada institusi-institusi terkait pembangunan, yang memiliki kemampuan akademis dan pengetahuannya untuk melanjutkan program studi master atau kursus pendek di perguruan tinggi di Belanda.

Sementara itu, Kepala Seksi Program Beasiswa Nuffic-Neso Indonesia Monique Drenthem Soesman mengatakan, lemahnya kemampuan bahasa Inggris di antara para pelamar beasiswa merupakan salah satu kendala utama dalam penyelenggaraan program StudNed.

"Sejak 2005, Nuffic-Neso Indonesia memberikan kesempatan bagi 50 pelamar terbaik untuk mengikuti pelatihan bahasa Inggris secara intensif selama lima bulan di Jakarta," kata Monique.

Menurut dia, hal tersebut terbukti mampu meningkatkan jumlah penerima beasiswa dari luar Pulau Jawa selama empat tahun terakhir.

Selain dari program beasiswa StuNed, pemerintah Belanda juga memberikan beasiswa melalui Netherlands Fellowship Programe (NFP) bagi profesional muda Indonesia untuk mengikuti program master dan kursus pendek, kata Monique.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009