Jakarta, 3/7 (ANTARA) - Pemerintah pada 2010 akan meningkatkan alokasi anggaran subsidi bunga program Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna menunjang upaya pemberdayaan koperasi dan UKM.
"Pemerintah akan meningkatkan alokasi anggaran subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) untuk usaha mikro, kecil dan menengah," kata Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, dalam Pidato Pengantar RAPBN 2010 dan Nota Keuangan di depan Rapat Paripurna Luar Biasa DPR RI di Gedung MPR/DPR Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, anggaran subsidi bagi pemberdayaan KUKM merupakan salah satu bagian dari alokasi anggaran subsidi pada 2010 yang direncanakan mencapai Rp144,4 triliun.
"Jumlah ini adalah 14,3 persen dari total APBN kita," katanya.
Alokasi subsidi sesuai RAPBN Perubahan 2009 adalah Rp157,73 triliun yang di antaranya untuk BBM Rp99,4 triliun dan listrik Rp52,39 triliun.
Presiden Yudhoyono mengatakan, pemerintah tetap mengalokasikan subsidi, sebab negara berkewajiban melindungi lapisan masyarakat terbawah agar beban mereka menjadi lebih ringan, terutama dalam menghadapi krisis perekonomian global dewasa ini.
Selain subsidi bunga kredit, anggaran sebesar itu juga dialokasi untuk subsidi pupuk, benih, dan pangan.
Di samping juga, pemerintah menyediakan beras dengan harga murah bagi masyarakat kurang mampu.
Dalam RAPBN 2010, pemerintah mengusulkan asumsi makro yakni pertumbuhan ekonomi lima persen, inflasi lima persen, nilai tukar rupiah rata-rata Rp10.000 per dolar AS, suku bunga SBI tiga bulan 6,5 persen, harga minyak mentah Indonesia 60 dolar AS per barel, dan lifting minyak mentah 965 ribu barel per hari. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009