Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (Gerak BS) dan Relawan 4 Pilar MPR RI menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa paket sembako yang ditujukan kepada para pemulung di sekitar DKI Jakarta.

"Pemulung merupakan salah satu yang berkontribusi terhadap kebersihan lingkungan. Sumbangan mereka terhadap perekonomian nasional juga tidak bisa diremehkan," kata Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Dia mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat bahwa kontribusi dari sektor persampahan, limbah, dan daur ulang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) rata-rata per tahun sekitar Rp10 triliun atau hampir 1 persen dari PDB.

Baca juga: Ketua MPR bantu mahasiswa perantau terdampak COVID-19

Dia menjelaskan kondisi wilayah DKI Jakarta yang masih tinggi penyebaran COVID-19 ditambah masih tingginya ketidakpatuhan warga menjalankan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat pemulung rentan terpapar COVID-19.

"Masih banyak dijumpai, warga yang mendapatkan 'privilige' dengan bekerja dari rumah (WFH) namun malah keluyuran ke luar rumah dan menjadi penyebar COVID-19. Sedangkan bagi pemulung yang mengandalkan pendapatan harian, tidak mungkin mereka WFH," ujarnya.

Di sisi lain, menurut dia, para pemulung tetap harus beraktivitas demi menjaga lingkungan tetap bersih.

Baca juga: Bamsoet beri bantuan bagi sopir angkot

Dia menilai kesadaran masyarakat DKI Jakarta menjalankan PSBB dengan WFH, akan sangat membantu kehidupan pemulung, paling tidak bisa meminimalisir penyebaran COVID-19.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia itu juga mengingatkan agar perekonomian nasional yang kini sedang terseok-seok bisa segera pulih dan kunci utamanya adalah dengan mempercepat pemutusan mata rantai penyebaran COVID-19.

"Sebesar apapun stimulus ekonomi yang diberikan, jika mata rantai COVID-19 tak segera diputus, tak akan ada artinya," katanya.

Baca juga: Ketua MPR: Masyarakat harus segera menikmati bantuan

Menurut dia, semakin lama virus COVID-19 hidup di Indonesia, maka semakin sulit perekonomian bisa bangkit, dan semakin sulit perekonomian bangkit, semakin sulit juga kehidupan masyarakat.

Dia mencontohkan, di Amerika Serikat, sudah hampir 20 juta warganya terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), di Australia ada 600.000 warganya mengalami nasib serupa.

"Demikian juga terjadi di Indonesia, 'badai' PHK juga sudah berada di depan mata, tercatat hampir 2 juta warga kehilangan pekerjaan," katanya.

Baca juga: Bamsoet berikan bantuan sembako untuk pengemudi bajaj

Oleh karena itu, Bamsoet mengajak masyarakat bergotong royong memutus mata rantai penyebaran COVID-19 yaitu dengan disiplin menjaga kesehatan diri dan keluarga, taat melakukan "physical distancing" serta memakai masker jika terpaksa harus ke luar rumah.

"Dari hal sederhana itu, kita bisa menggairahkan kembali perekonomian nasional, sehingga tidak ada lagi warga yang menjadi korban PHK," katanya.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020