Jakarta (ANTARA) - Musisi senior Fariz RM mengatakan pandemi COVID-19 memiliki dampak yang luar biasa yang tak terbayangkan sebelumnya oleh dirinya.
"Dampak pandemi COVID-19 adalah peristiwa yang luar biasa. Dalam perjalanan hidup saya, baru kali ini saya mengalami peristiwa luar biasa seperti ini. Pandemi ini berdampak di semua lini," ujar Fariz dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.
Pelantun lagu legendaris "Barcelona" itu sangat prihatin terhadap dampak yang diakibatkan pandemi COVID-19 tersebut di Tanah Air. "Dengan populasi negeri yang sangat besar seperti Indonesia, sangat sulit mengatasi persoalan ini," katanya.
Baca juga: Jawa Timur siapkan anggarkan Rp600 miliar untuk bantuan pangan
Dia menambahkan untuk mengurangi dampak pandemi COVID-19 tersebut, perlu adanya sikap gotong-royong dan tolong-menolong membantu masyarakat yang terdampak.
Indonesia, kata dia, harusnya bisa bercermin pada negara lain, yang sukses mengatasi pandemi dalam penerapan protokol kesehatan yang ketat. Meskipun, dia juga sangat menyadari setiap negara menghadapi tantangannya masing-masing.
"Kalau di negara kita, perbedaan sosialnya sedemikian besar, makanya efeknya teramat terasa. Misalnya kami saja membatalkan sekitar 20 kegiatan pada tahun ini. Efeknya pada pekerja pendukung industri musik lainnya," jelas dia.
Ia pun bersama dengan Fariz RM Management menggagas pemberian bantuan untuk turut meringankan beban masyarakat yang terdampak COVID-19.
Baca juga: Pemerintah sudah siapkan jaring pengaman sosial untuk masyarakat
Baca juga: Pemerintah dorong penerima BLT Dana Desa sisihkan uang untuk tabungan
"Kami mengutamakan para pekerja yang mendukung industri musik, seperti operator musik dan pemain musik lainnya. Oleh karenanya donasi ini harus sampai kepada orang yang membutuhkan. Tepat tujuan, tepat sasaran," kata perwakilan Fariz RM Management, Permata Belladonna.
Dalam menyalurkan bantuan, pihaknya bekerja sama dengan Komunitas Pewarta Hiburan Indonesia (KOPHI) untuk menyebarkan donasinya agar tepat sasaran.
Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020