guru bisa menggunakan Google Classroom karena gratis
Jakarta (ANTARA) - Kepala Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika dari Eduversal Ade Kiki Ruswandi mengatakan aplikasi sistem manajemen pembelajaran, efektif untuk pembelajaran daring pada saat pandemi COVID-19.
"Penggunaan teknologi tidak akan menggantikan peran guru yang hebat. Di tangan guru yang hebat, penggunaan teknologi bisa membantu kita untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya yakni sumber daya manusia yang berdaya nalar kritis, mandiri dan berakhlak mulia," ujar Ade Kiki Ruswandi dalam webinar "Google Classroom : Advanced Tips and Tricks" di Jakarta, Sabtu.
Dia membagi aplikasi pembelajaran daring menjadi empat kategori. Kategori pertama yakni alat telekonferensi yakni Zoom, Skype, dan Webex yang bisa digunakan untuk pembelajaran daring.
Kategori kedua yakni penyedia konten materi pembelajaran seperti Khan Academy, Rumah Belajar, Quipper, dan lainnya.
"Kelompok yang ketiga disebut learning management system atau sistem manajemen pembelajaran yang efektif untuk pembelajaran daring. Melalui aplikasi seperti Google Classroom, ClassDojo, Schoology, Sesaw, dan lainnya. Melalui sistem ini, guru dapat mengadministrasi pembelajarannya, mengirimkan tugas siswa, memberikan penilaian, umpan balik, dan siswa dapat berkomunikasi dengan teman-temannya, hingga bisa juga melihat nilai dari tugas yang diberikan," kata dia.
Baca juga: Komisi X dorong program berkelanjutan pendidikan jarak jauh
Baca juga: PGRI minta pemerintah mudahkan akses internet untuk belajar di rumah
Selanjutnya adalah platform untuk meningkat interaksi guru dengan siswa, seperti Peer Deck, Edpzzle, dan Classtime. Beberapa platform kategori ini juga bisa digunakan untuk tes daring seperti Quizlet, Edcite, Kahoot, dan lainnya.
"Guru bisa menggunakan Google Classroom karena gratis dan bisa diakses siapa saja," terang dia.
Dia menambahkan aplikasi Google Classroom tersebut bisa membuat pembelajaran menjadi lebih produktif dan bermakna, karena menyederhanakan penugasan, menguatkan komunikasi, dan meningkatkan kolaborasi.
"Aplikasi ini memudahkan guru dalam mengorganisir pemberian materi dan siswa juga bisa terorganisir dalam menjalankan tugasnya. Selain itu bisa dengan mudah terintegrasi dengan aplikasi lain," terang dia.
Melalui aplikasi itu, guru dapat mengelola kelas dan penugasan, serta memberikan nilai dan saran. Selama ini, karena guru terlalu sibuk mengelola kelas dan memberikan penugasan sehingga lupa memberikan saran yang bermanfaat untuk perkembangan anak.
Selain itu, siswa dapat melihat langsung tugas-tugasnya, saran dari guru hingga mengetahui nilai yang diberikan guru. Dia berharap dengan aplikasi tersebut dapat meningkatkan kualitas pembelajaran selama diselenggarakannya pembelajaran daring dari rumah.
Baca juga: Pengguna aplikasi belajar online melonjak 100 persen lebih saat corona
Baca juga: Kemendikbud sebut portal Rumah Belajar diakses 34 juta pengguna
Baca juga: Anggota DPR minta konten pembelajaran daring disiarkan melalui TVRI
Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020