Bu Camat dan Pak Sekcam termasuk yang reaktif. Mereka saat ini melakukan isolasi mandiri

Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 18 pegawai di kantor Kelurahan Sukolilo dan Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur, dinyatakan reaktif setelah menjalani tes cepat COVID-19.

"Jadi awalnya ada dua pegawai kecamatan yang tinggal Semolowaru ikut rapid test dan hasilnya reaktif, sehingga seluruh pegawai di Kantor Kecamata Sukolilo dan Kelurahan Sukolilo dilakukan rapid test," kata Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya M Fikser di Surabaya, Sabtu.

Baca juga: Tarawih berjamaah dilaksanakan di 290 masjid di Surabaya semasa PSBB

Tes cepat tersebut digelar sejak 12 Mei 2020 terhadap 70 orang pegawai di Kecamatan Sukolilo Surabaya dengan hasil sebanyak 16 orang dinyatakan reaktif.

Mereka yang reaktif di antaranya Camat Sukolilo Amalia Kurniawati, Sekretais Kecamatan (Sekcam) Sukolilo DJ Sugianto, Lurah Sukolilo Warti dan sejumlah kepala seksi serta pegawai di Kecamatan Sukolilo dan Kelurahan Sukolilo.

"Bu Camat dan Pak Sekcam termasuk yang reaktif. Mereka saat ini melakukan isolasi mandiri," katanya.

Baca juga: Imbas PSBB, KAI Surabaya hanya jalankan dua kereta ke Jakarta

Diketahui pada 15 Mei 2020 dilaksanakan tes swab terhadap 16 orang pegawai Kecamatan Sukolilo di Rumah Sakit Premier Jl. Nginden Intan Barat, Surabaya.

Sedangkan pada 14 Mei 2020 sebanyak tujuh orang melaksanakan isolasi mandiri di salah satu hotel di Surabaya dan sembilan orang melaksanakan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Baca juga: Pemprov Jatim gandeng TNI-Polri terapkan kampung tangguh di Surabaya

Pada 15 Mei 2020 dilaksanakan lagi tes cepat COVID-19 susulan terhadap tiga pegawai Kecamatan Sukolilo dengan hasil sebanyak dua orang dinyatakan reaktif.

"Hasil swab untuk ke18 pegawai Kecamatan Sukolilo sampai saat ini belum keluar," katanya.

Sebagai antisipasi penyebaran COVID-19, lanjut Fikser, maka pelayanan di Kantor Kecamatan Sukolilo ditutup sementara waktu mulai 12-25 Mei 2020.

Meski demikian, kata dia, warga Surabaya bisa memanfaatkan pelayanan kependudukan berbasis teknologi informasi dalam jaringan berupa e-lampid yang disediakan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) setempat.

Baca juga: Pasar tradisional di Surabaya jadi target utama rapid test massal


Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020