Rapid test tersebut dilakukan oleh Puskesmas Kecamatan Pontianak, baik terhadap pedagang maupun pengunjung
Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat Sidiq Handanu menyatakan lima orang dinyatakan reaktif COVID-19, dari 78 orang yang mengikuti tes cepat di kawasan Pasar Mawar Pontianak, Sabtu.
"Rapid test tersebut dilakukan oleh Puskesmas Kecamatan Pontianak, baik terhadap pedagang maupun pengunjung Pasar Mawar atau yang juga dikenal Pasar Sentral," kata Sidiq Handanu di Pontianak
Dia menjelaskan tes cepat tersebut untuk mendeteksi dini penyebaran COVID-19 di Kota Pontianak, terutama di pasar-pasar tradisional.
Baca juga: Pontianak tiadakan Festival Meriam Karbit untuk cegah penularan corona
Data Dinkes Kota Pontianak, mencatat pasien positif COVID-19 di wilayah itu, Rabu (13/5) mengalami penambahan dua kasus atau menjadi sebanyak 71 kasus dari sebelumnya 69 kasus.
Sidiq menjelaskan penambahan dua pasien positif tersebut dari pegawai pusat yang bekerja di Kalbar, dan alamatnya juga di Pontianak.
"Kedua pasien positif tersebut saat ini dirawat secara ketat, yakni diisolasi di Rumah Karantina Pontianak, karena masuk dalam kategori OTG (orang tanpa gejala)," ungkapnya.
Baca juga: Warga Pontianak diimbau tidak keluar rumah usai uji coba jam malam
Hingga saat ini, Dinkes Kota Pontianak mencatat, sebanyak lima pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh dari sebanyak 71 pasien positif COVID-19, dan tiga di antaranya meninggal.
Sidiq menambahkan hingga saat ini ada 329 orang hasil tes cepat yang menunjukkan reaktif yang telah ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab tenggorokan atau kini sudah sebanyak 334 yang hasil tes cepatnya reaktif.
Baca juga: KSAD berikan bantuan matkes pada Kesdam XII/Tpr tangani COVID-19
"Kami tetap berharap kepada masyarakat agar mematuhi kebijakan dari pemerintah, seperti tidak keluar rumah, menggunakan masker apabila keluar rumah, dan sesering mungkin mencuci tangan menggunakan sabun, dan tetap sabar," ujarnya.
Karena, menurut dia, apabila hal tersebut dikendurkan lagi, maka pihaknya khawatirkan angka atau grafik yang saat ini cenderung landai bisa berubah naik kalau masyarakatnya tidak disiplin.
"Karena dengan tidak terjadinya lonjakan, maka pihak rumah sakit masih bisa menampung atau melayani pasien, baik pasien umum maupun COVID-19," katanya.
Baca juga: Pontianak uji coba pemberlakuan jam malam cegah penyebaran COVID-19
Pewarta: Andilala
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020