Musi Rawas, Sumsel (ANTARA News) - Menteri Pertanian Anton Apriantono menilai, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan perlu dijadikan daerah percontohan pengembangan pertanian arganik di Indonesia.

"Musi Rawas dapat dijadikan salah satu daerah percontohan pertanian dengan sistem organik, karena ke depannya harga pupuk diperkirakan akan mengalami kenaikan," kata Mentan ketika melakukan panen raya padi organik seluas 15 hektare di lahan binaan PT Medco di Desa Suka Makmur, Kecamatan BTS Ulu, Musi Rawas, Minggu.

Untuk mendukung pertanian organik, semuanya sudah tersedia dan tinggal digerakkan saja. Kelebihan pertanian organik selain ramah lingkungan beras yang dihasilkan nilai jualnya lebih tinggi bisa mencapai Rp8.000 per Kg.

Dikatakannya, saat ini dari 26,5 juta hektar areal pertanian yang ada di Indonesia pada 19 Agustus mendatang akan melakukan ekspor perdana beras dari padi organik yang dihasilkan petani di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat dengan tujuan Amerika Serikat. Untuk melakukan ekspor produk yang dihasilkan petani haruslah yang bermutu dan memenuhi standar ekspor (IMO).

Selain pertanian dengan sistem organik, saat ini di Indonesia kata Anton sebagian besar masyarakatnya masih mengandalkan pertanian dengan sistem konvensional dan bergantung dengan obat-obatan dan pupuk yang dihasilkan pabrik.

Sehingga untuk mengubah kebiasaan dari penggunaan bahan-bahan kimiawi oleh petani membutuhkan waktu, dan membutuhkan sarana dan prasarana pendukung lainnya seperti pengadaan alat pembuat kompos, pengadaan ternak yang menghasilkan kotoran dan pendukung lainnya.

"Pemerintah saat ini masih fokus kepada program Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN), caranya selain dengan melakukan pertanian organik juga melalui intensipikasi dan perluasan lahan," ujarnya.

Guna mendukung penciptaan pertanian organik yang banyak bergantung dengan kotoran hewan, pada tahun 2009 ini pemerintah pusat akan segera meluncurkan empat program bidang pertanian antara lain, pertama pemberian bantuan kepada pondok pesantren untuk pengembangan bidang pertanian dan peternakan.

Kedua melalui program sarjana masuk desa, dimana per sarjanannya diberi bantuan modal sebesar Rp325 juta untuk mengembangkan usaha pertanian di desa binaannya. Ketiga program pengembangan kelompok tani (Poktan) dan keempat program pengembangan pusat pengembangan pembibitan pertanian dan peternakan sapi.

Sementara itu Bupati Musi Rawas H Ridwan Mukti dalam kesempatan itu mengatakan, areal pertanian yang ada didaerah itu mencapai 74.000 hektar yang terbagi dalam pertanian irigasi dan padi darat (gogo). Dimana terdapat 30.000 hektar merupakan pertanian dengan menggunakan irigasi tekhnis. Terhitung sejak tahun 2006 lalu daerah ini berhasil meningkatkan produksi beras, dan menjadi salah satu lumbung pangan di Sumsel.

Ditambahkan Ridwan Mukti, saat ini lima kecamatan yang didaerah itu masing-masing, Tugumulyo, Muara Beliti, Purwodadi, Megang Sakti dan STL Ulu Terawas menjadi daerah pertanian yang menyokong kebutuhan pangan Kabupaten Musi Rawas dan daerah sekitarnya dengan produksi pertahunnya mencapai 295 ribu ton lebih gabah kering giling.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009