Surabaya (ANTARA) - Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengaku termotivasi dan dapat energi baru dari lagu tentang virus corona baru (COVID-19) berjudul "Kita Pasti Bisa" yang dibuat para musisi rock asal Kota Surabaya, Jatim, Frend Project.

"Sumpah mantap rek lagune, hebat koen (kamu)," kata Yurianto lewat kiriman video yang diberikan pada Frend Project, di Surabaya, Sabtu.

Menurut Yurianto, lagu tersebut memberikan dukungan dan semangat bagi Tim Gugus Tugas dalam menangani virus Corona di Indonesia. Dalam lagu berdurasi empat menit itu, lirik yang disampaikan mengajak semua orang untuk bisa dan mampu melewati pandemi ini.

Baca juga: Slank rilis lagu "Pahlawan Jalanan" untuk pekerja terdampak COVID-19

Baca juga: Cher lantunkan lagu ABBA berbahasa Spanyol bantu perangi COVID-19


Untuk melawan COVID-19, lanjut dia, tak hanya dilakukan satu pihak, semua orang bisa bersatu dan yakin untuk bisa melewati bersama-sama. Ia melanjutkan, selalu ada harapan untuk bisa keluar dari pandemi COVID-19 ini.

Ketika banyak pihak yakin, maka semuanya pasti bisa untuk melewati masa-masa sulit ini. Mereka juga bisa mengikuti anjuran pemerintah untuk menjaga kesehatan serta protokol lainya dalam penanganan COVID-19.

"Awalnya tak kiro lagunya siapa, harus bisa, kita bisa, pasti bisa. Hebat rek, mantap. Terima kasih lagunya," katanya.

Baca juga: Virus corona dan kreativitas musisi Indonesia

Baca juga: Terinspirasi petugas medis, Wali rilis "Kisah Pahlawan Bermasker"

Baca juga: Bimbo klarifikasi "Corona" lagu baru, bukan 30 tahun lalu

Inspirasi

Sebelumnya, tiga musisi rock asal Kota Surabaya menciptakan lagu tentang COVID-19 yang berisi ajakan kepada masyarakat untuk bersama-sama melawan penyebaran virus Corona. Lagu ini terinspirasi dari pernyataan juru bicara pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto yang sering muncul di televisi setiap sore.

"Kami yakin semua pihak bisa memberikan peran masing-masing untuk melawat COVID-19. Makanya kami memakai diksi-diksi dari dr Yurianto seperti teruslah melangkah, teruslah bersama, kita pasti bisa, kita pasti bisa," kata salah satu personil Frend Project, Ngurah Panji.

Baca juga: Raisa akui tak produktif menulis lagu saat pandemi corona

Baca juga: Dwiki Dharmawan dan Nasyid Indonesia kolaborasi lagu religi


Panji menuturkan, dirinya bersama dua musisi asal Surabaya yakni Anggoro Yanar dan Resa Boncos waktu itu ingin memberikan sumbangsih yang dilakukan lewat lagu. Harapannya, lagu itu bisa menjadi teman para warga yang menjalani work from home (WFH) atau bekerja di rumah serta anak-anak yang belajar di rumah.

"Biar bisa jadi motivasi semua orang untuk bisa bertahan dan yakin kondisi saat ini bisa kita lewati bersama," ujarnya.

Panji menambahkan, proses pembuatan lagu "Kita Pasti Bisa" tidak membutuhkan waktu lama. Setidaknya ia dan dua musisi rock Surabaya membutuhkan waktu dua minggu.

"Kami tiap hari melihat dr Yurianto, jadi sangat terinspirasi kata-katanya yang bisa mengajak semua orang untuk bangkit dan percaya bisa keluar dari pandemi COVID-19 ini," katanya.

Selesai menulis lirik lagu, dirinya mematangkan dengan latihan di Sahabat Kita Barbershop di Dukuh Kupang Timur X Nomor 31 Surabaya.

"Waktu itu saya tidak menemukan vokal, akhirnya saya vokalin sendiri," kata Panji yang juga seorang gitaris ini.

Selain lagu "Kita Pasti Bisa", dirinya juga memiliki dua lagu lainnya tentang COVID-19. Rencananya ketiga lagu yang sudah dimatangkan ini akan dibuatkan mini album untuk bisa dinikmati masyarakat.

"Nanti kalau selesai PSBB (pembatasan sosial berskala besar) di Surabaya baru record (rekaman) lagi. Sementara itu baru satu yang sudah rekaman," katanya.

Lagu ciptaan Ngurah Panji bersama dua musisi rocker asal Surabaya itu telah diunggah lewat video di youtube dan akun Instagram sahabatkita_dktsby awal 2 Mei 2020.


Baca juga: Semangat "Melawan Demi Dunia" dari Rizky Febian

Baca juga: Grup hip-hop Tahury kampanye "stay at home" via lagu

Baca juga: Rhoma Irama dan Anisa eks Sabyan kolaborasi di lagu "Virus Corona"



Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020