Jakarta (ANTARA News) - Pesawat terbang jenis Twin Otter milik maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines sempat melakukan kontak dengan menara pengawas di Jayapura, Papua, pada pukul 13:35 WIT sebelum dinyatakan hilang.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Perhubungan (Dephub) Bambang Ervan kepada ANTARA di Jakarta, Jumat, mengatakan, saat melakukan kontak, pesawat berada pada jarak 53 Nautical mile (Nm).
"Kontak ini terjadi lima menit setelah pesawat tinggal landas dari Jayapura, pada ketinggian 9.500 kaki," katanya.
Bambang mengatakan, Departemen Perhubungan akan bekerjasama dengan pihak Merpati dan instansi terkait untuk melacak keberadaan pesawat dengan kode registrasi PK-NVC itu.
Menurut Bambang, semua pihak untuk sementara fokus pada upaya pelacakan. Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) baru akan diterjunkan setelah pesawat dinyatakan mengalami kecelakaan dan ditemukan.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Merpati Nusantara Airlines, Sukandi menjelaskan, tim SAR sudah melakukan upaya pencarian pesawat dengan nomor penerbangan MNA 976I OD itu.
"Kami juga mengerahkan tim krisis yang ada," kata Sukandi.
Berdasarkan informasi, pesawat jenis Twin Otter itu mengangkut 11 penumpang dewasa, dua penumpang anak-anak, serta tiga awak.
Ketiga awak pesawat itu adalah Kapten Pesawat Qaqriyanova, First Officer Pramudia, dan engineer Supriyadi.
Pesawat Twin Otter milik maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines hilang kontak saat melakukan penerbangan rute Jayapura-Oksibil (ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang) pada Minggu siang.
PT Merpati Nusantara Airlines segera mengerahkan pesawat sejenis untuk mencari pesawat itu di beberapa jalur yang mungkin dilalui dalam rute Jayapura-Oksibil.
Penerbangan yang dilakukan pesawat naas itu merupakan penerbangan rutin Papua Oksibil yang dilayani maskapai dua kali sehari.
Direktur Operasional PT Merpati, Kapten Nikmatullah mengatakan, pesawat telah melakukan pengecekan rutin sebelum terbang. Menurut dia, bahan bakar pesawat itu penuh untuk 3,5 jam penerbangan meski rute yang dilayani hanya 55 menit.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009