Bandung (ANTARA News) - Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) mengeluarkan maklumat mengenai terorisme dan stigmatisasi yang memfitnah umat Islam serta mengecam para teroris supaya diberikan azab.
Dalam maklumat yang ditandatangani Ketua FUUI Jabar Athian Ali Da`i, Sekjen FUI Pusat Muh Al Khoth That serta perwakilan ulama se-Indonesia lainnya disebutkan kalau umat Islam dicitrakan negatif oleh suatu konspirasi internasional bertujuan jahat.
Maklumat yang dibacakan Ketua FUUI Jawa Barat, KH Athian Ali Da`i tersebut berisi syariat Islam sebagai kehidupan yang sempurna memiliki peraturan yang jelas berkenaan dengan perang, termasuk didalamnya melarang membunuh siapapun yang tidak memberikan dukungan praktis terhadap suatu operasi militer.
"Upaya menghilangkan nyawa siapapun tanpa alasan yang benar atau tanpa proses hukum yang adil itu dilarang oleh syariat Islam." kata Athian.
Pemerintah RI dan pemerintah di seluruh dunia wajib menindak keras para pelaku dan perancang teror serta wajib menjaga agar tatanan global tetap kondusif dengan tidak mengaitkan tindakan terorisme kepada umat Islam.
Selanjutnya, kata Athian, karena terorisme terminologinya bertentangan dengan syariat Islam, maka umat Islam di seluruh dunia berdoa dan melaknat para teroris, baik pelaku atau perancangnya.
Menurutnya, pencitraan negatif terhadap umat Islam itu terjadi semenjak peristiwa WTC pada 2001, padahal sebenarnya teror tersebut bukan dilakukan oleh umat Islam.
"Berbagai kalangan akademis maupun politisi di Amerika Serikat sendiri menyatakan teror tersebut murni disutradarai oleh zionisme internasional," ujarnya.
Ia mengungkapkan, begitu juga dengan kejadian bom Bali, para ahli menemukan adanya matrial C4. Itu membuktikan kalau ledakan itu dibuat oleh konspirasi asing, dimana pelaku lokal hanyalah jebakan untuk menyudutkan umat Islam.
"Peristiwa teror bom di Jakarta baru-baru ini merupakan bagian dari konspirasi kejahatan internasional yang kembali menyudutkan umat Islam," kata Athian menambahkan.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009