Manajer Unit Bisnis Strategis Media Kreatif Balai Pustaka, Andi Rivai, di Jakarta, Sabtu mengatakan, buku sastra klasik seri dengan judul "Indonesian Cultural Heritage" ini dicetak dengan terbatas.
"Hanya 3000 paket buku saja. Setiap paket berisi delapan cerita sastra klasik. Selain dicetak terbatas, masing-masing paket diberi nomor seri buku," katanya disela bedah buku "Indonesian Culture Heritage" di salah satu pertokoan di Jakarta.
Delapan sastra klasik yang dicetak kembali oleh Balai Pustaka adalah Azab dan Sengsara karya Merari Siregas, Salah Pilih karya Nur Sutan Iskandar, Sitti Nurbaya karya Marah Rusli, Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma karya Idrus.
Selanjutnya adalah sastra klasik dengan judul, Layar Berkembang karya Sutan Takdir Alisjahbana, Atheis karya Achdiat K Miharja, Salah Asuhan karya Abdoel Moeis dan Habis Gelap Terbitlah Terang karya RA Kartini yang diterjemahkan oleh Arminj Pane.
"Pemilihan delapan karya sastra klasik ini berdasarkan pertimbangan yang matang oleh tim dan berdasarkan masukkan dari budayawan dan sastrawan Taufiq Ismail," katanya menambakan.
Menurut dia, delapan karya sastra klasik yang diterbitkan secara premium itu merupakan berpaduan dari karya klasik yang berasal dari beberapa wilayah diantaranya dari Melayu (Padang dan Sumatra Selatan) serta dari Jawa.
Lebih lanjut ia menjelaskan, guna mempromosikan karya sastra klasik pihak Balai Pustakan menggandeng beberapa artis yang dijadikan duta buku diantaranya adalah Becky Tumewu.
"Promosi sangat diperlukan. Kami juga akan melakukan "grand lounching" buku ini pada bulan Oktober mendatang dan kemungkinan besar akan dihadiri oleh presiden, wakil presiden serta jajaran menteri," katanya menegaskan.
Bedah buku sastra klasik yang digelar di salah satu pertokoan ini mengupas dua judul buku yaitu Salah Pilih karya Nur Sutan Iskandar dan Habis Gelap Terbitlah terang karya RA Kartini yang diterjemahkan oleh Arminj Pane.
Dalam bedah buku ini pihak penyelengara menghadirkan cucu dari penerjemah karya RA Kartini, Andre, artis Lukman Sardi, pihak Balai Pustaka, serta budayawan Taufiq Ismail.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009