Sebuah pernyataan yang mewakili pihak keluarga mengumumkan, pria berusia 76 tahun yang pernah mengantar Belanda, Portugal dan Barcelona ke tangga juara, meninggal dengan tenang di rumah.
"Dengan penuh rasa duka, hari ini diumumkan bahwa Bobby Robson kalah dalam perjuangan panjang menghadapi kanker," demikian isi pengumuman tersebut.
"Ia meninggal dengan sangat tenang pagi ini di rumahnya di Contry Durham dengan istri bersama keluarga disampingnya."
Bendera setengah tiang pun berkibar di Ipswich Town, klub tempat ia mengawali karir sebagai pelatih, serta markas Asosiasi Sepakbola Inggris di Stadion Wembley.
Sementara di markas Newcastle United, tempat Robson pernah melatih sampai 2004, para pemain serta seluruh staf mengadakan upacara mengheningkan cipta selama satu menit. Para penggemar pun memberikan ucapan duka cita berbentuk karangan bunga.
Robson terakhir kali tampil di depan publik, Minggu lalu (26/7) di St James Park ketika ia mendapat sambutan penuh emosi dari sekitar 30.000 penonton yang menyaksikan pertandingan khusus untuk menggalang dana bagi pengobatan kankernya.
Liga Sepakbola Inggris mengumumkan bahwa pertandingan pertama liga pada 8 Agustus mendatang akan ditandai dengan upacara mengheningkan cipta. Liga Utama Inggris juga berencana untuk melakukan hal serupa.
Fabio Capello, pelatih nasional Inggris saat ini, merupakan salah satu dari sekian banyak penerus Robson yang menjadi pelatih tim nasional Inggris 1982-1990.
Pencapaian terbaik Robson adalah mengantar Italia ke semifinal Piala Dunia 1990 di Italia.
"Sir Bobby adalah pria sejati. Ia mencintai sepakbola dan sangat bangga dengan negerinya serta daerah Timur Laut," kata Capello.
Terry Venables, seperti halnya Robson yang pernah melatih Barcelona dan mengantar Inggris ke semifinal Euro 1996, menambahkan: "Ini adalah hari yang sangat menyedihkan, ia selalu tampil sebagai pejuang. Ia selalu memperjuangkan segalanya atas apa yang telah diberikan kepadanya."
Sven-Goran Eriksson, pelatih asing pertama yang menangani tim nasional Inggris, mengatakan bahwa Robson selalu menjadi inspirasi bagi dirinya.
"Ketika saya menjadi pelatih Inggris, saya sering menelponnya dan ia dengan senang hati memberikan nasihat dan bantuan," kata Eriksson, pelatih asal Swedia itu.(*)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009