Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan diaspora Indonesia bekerjasama membantu para pekerja yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat COVID-19 di Tanah Air lewat program Diaspora Care (Diaspora Peduli) yang menargetkan 5.000 penerima bantuan.
"Saya sungguh menyambut baik ide Diaspora Peduli ini yang bagi saya memberi tambahan harapan dan semangat. Saya berharap kementerian yang saya pimpin ini dapat menjadi penyambung rejeki bagi orang-orang yang kehilangan pekerjaan," kata Menaker Ida Fauziyah dalam pertemuan online dengan diaspora Indonesia di Jakarta, Jumat.
Menurut Menaker, ide Diaspora Peduli yang pertama kali disampaikan oleh penggagas Indonesia Diaspora Network Dino Patti Djalal itu berkonsep "Family to Family" berdasarkan pemahaman semua adalah orang Indonesia meski berada di negara yang berbeda.
Baca juga: Perusahaan Swedia bantu penanganan COVID-19 di Jabar
Upaya bantuan itu adalah bentuk usaha untuk mendekatkan hati diaspora dengan yang berada di Indonesia, terutama untuk masyarakat yang mengalami PHK akibat pandemi COVID-19.
Diaspora Peduli adalah program bantuan di mana diaspora akan memberikan bantuan secara langsung kepada penerima manfaat yang difokuskan kepada pekerja terdampak PHK yang paling membutuhkan.
Setiap orang dapat menerima donasi 50 dolar AS per bulan dengan durasi donasi dapat dibagi dengan kisaran 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun.
Baca juga: Menko Muhadjir inspeksi penerima sembako Banpres di Bogor
Diaspora dapat memilih sendiri orang yang akan dibantu lewat situs dan aplikasi yang rencananya akan akan diluncurkan pada Senin pekan depan. Data para penerima manfaat itu akan disaring oleh Kemnaker untuk memastikan hanya pihak yang paling membutuhkan dapat masuk dalam program Diaspora Peduli.
Rencananya program Diaspora Peduli akan menargetkan 5.000 penerima bantuan dari diaspora.
Dino Patti Djalal sebagai inisiator program itu mengatakan Diaspora Peduli didasarkan pada semangat saling membantu lewat program yang nyata.
"Solidaritas ini diwujudkan keluarga diaspora di luar langsung membantu 50 dolar keluarga terkena PHK di tanah air yang membutuhkan. Jadi benar-benar ada semangat saling membantu. Kalau menurut saya ini program pertama kalinya family to family bukan hanya di Indonesia tapi di dunia," kata Dino yang juga hadir dalam pertemuan itu.
Baca juga: Indonesia terima Rp1,2 T dari dunia internasional tanggulangi COVID-19
Baca juga: Iluni UI bantu 4.050 paket sembako dan APD tenaga medis
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020