Kuala Lumpur (ANTARA News) - Polisi membubarkan sekitar 2.000 demonstran yang  menuntut penghapusan ISA (internal security act atau undang-undang keamanan negara) di berbagai lokasi di Kuala Lumpur Malaysia.

Polisi menggunakan meriam air (warter canon)  dan gas air mata untuk membubarkan demonstran.

Para pemimpin oposisi seperti Anwar Ibrahim, politisi senior DAP (Democratic Action Party) dan wakil presiden PAS Mahfuz Omar beserta para pendukung mereka, akan menyerahkan tuntutan kepada Yang Dipertuan Agong Mizan Zainal Abidin untuk mencabut pemberlakukan ISA yang dapat menahan dan memenjarakan warga tanpa harus dibuktikan di pengadilan.

Namun upaya penyerahan tuntutan itu digagalkan oleh polisi dengan cara menembakkan meriam air dan gas air mata. Sementara itu, para LSM pro-pemerintah dan pendukung ISA, Pewaris (Majlis Permuafakan Ummah) membatalkan longmarch ke istana Yang Dipertuan Agong.

Pewaris yang juga akan mengerahkan massa tandingan, mengajukan tuntutan agar ISA terus dipertahankan karena telah memberikan rasa aman di Malaysia. Kendaraan para pemimpin Pewaris untuk menyerahkan memorandum ke Yang Dipertuan Agong tertahan karena jalan-jalan menusu Istana sudah ditutup oleh polisi.

Para oposisi dan GSI (gerakan mansuhkan ISA atau gerakan hapuskan ISA) berkumpul di beberapa tempat seperti Masjid Jamiek, Masjid Negara dan kantor pusat PAS (partai Islam se-Malaysia).

Polisi telah menembakkan meriam air dan gas air mata kepada para demonstran penghapusan ISA di Jalan Tunku Abdul Rahman, Jalan Raja Laut dan jalan dari masjid negara ke Istana Yang Dipertuan Agong.

Para demonstran melakukan  dari jalan Raja Laut, Kuala Lumpur, setelah para pemimpin oposisi seperti Anwar Ibrahim dan Lim Kit Siang melakukan orasi penghapusan ISA di Malaysia.Sambil membawa spanduk, mereka terus menyeurakan "Mansuhkan (Hapuskan) ISA", "Mansuhkan (Hapuskan) ISA".

Walau disemprot dengan meriam air dan gas air mata namun sebagian kecil demonstran masih terus melakukan demo menuju istana Agung.

Polisi juga melarang beberapa LRT seperti LRT Putra berhenti di stasiun Masjid Jamiek, LRT Star mulai dari stasiun Bandaraya hingga Masjid Jamiek dilarang berhenti atau menaik-turunkan penumpang. Sebelumnya, polisi melakukan pemeriksaan di jalan-jalan raya utama menuju ke Kuala Lumpur sejak dua hari lalu. (*)

Hingga pukul 15.30, polisi Malaysia telah melakukan penangkapan 157 orang pendukung hapuskan ISA setelah mereka berkumpul sejak jam 11 pagi.

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009