Mataram (ANTARA) - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia
(Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) membangun infrastruktur jalan sepanjang 2 km menuju Pantai Gerupuk dan Pantai Aan guna mewujudkan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sebagai salah satu dari 5 destinasi super prioritas.
Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer dalam keterangan tertulis, Jumat, mengatakan pembangunan infrastruktur dasar
KEK Mandalika, NTB, terus dilakukan di kawasan yang dikembangkan di area seluas 1.175 Ha dengan status lahan clean and clear.
Salah satu perkembangan pekerjaan yang terus berjalan adalah pembangunan infrastruktur jalan pada zona timur yang menghubungkan jalan provinsi dari area Sunggung menuju Pantai Gerupuk dan Tanjung Aan yang berada di sisi timur kawasan The Mandalika.
"Proyek yang termasuk ke dalam paket pembiayaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui skema National Interest Account (NIA) ini, berupa pengaspalan 2 jalur, lebar masing-masing 8 meter dengan Right of way (ROW) sebesar 90 meter untuk total jalan sepanjang 2 km," ujarnya dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Jumat.
Ia menjelaskan saat ini tengah dilakukan pengaspalan pada satu sisi dan akan dilengkapi dengan bangunan pelengkap berupa pembatas jalan, saluran terbuka (drainase swale) serta area landscape.
Proyek dikerjakan dengan mematuhi protokol pencegahan penyebaran COVID-19 yang dikeluarkan pemerintah dan ditargetkan dapat selesai pada akhir tahun 2020.
"Dalam jangka panjang, jalan akses ini akan dilengkapi penerangan jalan umum (PJU), pedestrian, dan landscape. Ruas jalan utama pada ruas timur The Mandalika ini nantinya akan terhubung dengan jalan bypass Bandara International Lombok (BIL) menuju Mandalika sepanjang 17 Km yang dikerjakan oleh
Kementerian PUPR," katanya.
Baca juga: MotoGP Mandalika diyakini percepat pemulihan pariwisata pascapandemi
Baca juga: Pandemi COVID-19, ITDC: Pembangunan Sirkuit Mandalika terus berjalan
Komitmen
Menurut Abdulbar, ITDC berkomitmen terus meningkatkan kualitas infrastruktur dasar dan konektivitas dalam kawasan The Mandalika sehingga dapat meningkatkan investasi sekaligus mendorong kunjungan wisatawan ke The Mandalika sebagai salah satu dari 5 destinasi super prioritas pilihan pemerintah.
"Peningkatan kualitas jalan akses ini akan
mempermudah akses dari jalan provinsi ke arah Pantai Gerupuk yang merupakan daerah wisata surfing yang sangat digemari wisatawan/turis karena memiliki gelombang/ombak yang cukup unik serta Tanjung Aan," kata Abdulbar.
Pantai Gerupuk terletak kurang lebih 7 Km dari Pantai Kuta The Mandalika dan dapat diakses dengan menggunakan kendaraan, baik motor maupun mobil. Pantai ini terkenal dengan pasir putih, air laut yang biru serta gelombang yang indah yang tingginya bisa mencapai 3 meter.
Hal ini yang menjadikan Pantai Gerupuk sebagai salah satu tempat berselancar terbaik di NTB. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan pantai serta keindahan matahari terbenam dari bukit yang berada di sisi pantai.
Di samping terus menyiapkan infrastruktur dasar dalam kawasan, kata Abdulbar, ITDC juga tengah melakukan percepatan pembebasan lahan enclave dengan prioritas lahan yang terletak di dalam wilayah pembangunan Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika).
"Saat ini, proses pembebasan lahan telah berjalan dengan baik. Setelah melalui dialog yang konstruktif, banyak warga yang menyatakan dukungannya dengan melepas lahan mereka sesuai nilai appraisal," ucapnya.
Menurut dia, dari total 13,2 Ha lahan enclave, sebanyak 4,6 ha telah dibebaskan dan telah mulai dilakukan pembayaran. Sementara sisanya tengah dalam proses negosiasi untuk mempercepat penyelesaian pembebasan lahan enclave, selain menawarkan ganti untung, ITDC juga telah membuat terobosan dengan menawarkan skema baru yaitu ruislag/tukar guling lahan bagi pemilik lahan enclave.
Baca juga: ITDC pastikan pembangunan sirkuit Mandalika terus berjalan
Baca juga: Menteri PUPR sebut proyek MotoGP dan KSPN Mandalika tetap berjalan
Optimistis
ITDC optimistis skema baru yang ditawarkan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan proses pembebasan lahan dapat segera diselesaikan.
"Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari masyarakat khususnya pemilik lahan enclave, Satuan Tugas Gabungan Percepatan Pembangunan The Mandalika dan Forkopimda Lombok Tengah atas lancarnya proses pembebasan lahan enclave ini," kata Abubakar.
Dengan adanya dukungan ini, lahan yang masuk dalam lintasan sirkuit hampir seluruhnya telah memperoleh persetujuan dari pemilik untuk dibebaskan dan proses negosiasi untuk sisanya berjalan sangat positif," kata Abdulbar.
Lebih lanjut, Abdulbar menyampaikan
di luar lahan enclave tersebut, seluruh lahan di The Mandalika, yang merupakan aset negara, sudah bersertifikat HPL ITDC dan berstatus clear and clean.
Namun, apabila masih terdapat klaim dari warga masyarakat dengan bukti berupa sporadik/surat keterangan tanah yang ternyata tumpang tindih dengan HPL ITDC, maka penyelesaian atas klaim tersebut harus diselesaikan melalui jalur gugatan di pengadilan, bukan dengan melakukan tindakan intimidatif yang kontra produktif.
Hal ini karena bukti sporadik/surat keterangan tanah bukan merupakan bukti kepemilikan hak atas tanah sesuai Undang-undang Pokok Agraria.
Dia memastikan seluruh pembangunan di dalam kawasan The Mandalika dilaksanakan pada lahan yang sudah masuk dalam HPL ITDC dan berstatus clean and clear.
Pihaknya tidak akan membangun di lahan yang belum memiliki status hukum yang tetap. Oleh karena itu, dia optimistis bahwa pengembangan The Mandalika dapat terus berjalan sehingga mampu memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian masyarakat NTB khususnya Lombok Tengah.*
Baca juga: DPRD NTB desak ITDC tuntaskan pembayaran lahan MotoGP Mandalika
Baca juga: ITDC lakukan penyemprotan disinfektan untuk cegah virus corona
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020